by

Kementan Jaga Produksi Pangan Melalui Gerdal OPT di Kabupaten Kuningan

MARGOPOST.COM | KUNINGAN – Selain program pompanisasi yang secara massif digalakan di seluruh Indonesia, Kementerian pertanian juga fokus pada program perlindungan tanaman berupa program Gerakan Pengendalian (Gerdal) OPT.

Hal ini berkaitan dengan dampak perubahan ikim akibat el nino yang menerjang wilayah Indonesia, sehingga menyebabkan kekeringan dan meningkatnya laju pertumbuhan dan perkembangan hama pengganggu tanaman seperti wereng pada tanaman padi. Serangan hama tanaman ini menjadi tantangan tersendiri bagi para petani diseluruh Indonesia.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman senantiasa tanggap merespons dinamika yang terjadi di lapangan dan terus berkomitmen bahwa pemerintah akan terus mendukung petani dalam menghadapi tantangan ini. Upaya bersama antara pemerintah dan petani diharapkan dapat mengatasi masalah serangan hama wereng dengan efektif.

Sejalan dengan hal tersebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa semua pihak terkait dari mulai petani, penyuluh pertanian, pemerintah daerah, dan instansi terkait lainnya, harus terlibat secara langsung dalam pelaksanaan Gerdal OPT tersebut. Karena jika tidak ditangani secara serius serangan OPT dapat menyebabkan terjadinya kehilangan hasil yang signifikan.

“Salah satu faktor produksi pertanian adalah pengendalian OPT. OPT bisa menghillangkan hasil antara 10-100% bahkan hingga tidak bisa panen atau gagal panen. Bila kita bisa mengendalikan OPT, artinya kita bisa menyelamatkan produktivitas antara 10-80%,” ujar Dedi.

Wereng merupakan salah satu hama tanaman padi yang sampai saat ini masih menjadi masalah dalam peningkatan produksi padi. Guna mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyelenggarakan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (Gerdal OPT) pada tanaman padi, Jumat (26/04/2024).

Kegiatan dilaksanakan di wilayah Poktan Mulyajaya, Desa Sangkanmulya, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat dengan luas areal sawah 10 Ha. Kegiatan dihadiri oleh Pj. Bupati Kuningan, Ketua DPRD, Dandim 0615, Kapolres, BBPKH Cinagara selaku Penanggung Jawab Antisipasi Darurat Pangan Kabupaten Kuningan, Direktur Perlindungan Tanaman, Ditjen TP Kementan serta instansi dan lembaga lain lingkup Kabupaten Kuningan.

Dengan Gerdal OPT diharapkan dapat mengantisipasi meluasnya serangan OPT. Kegiatan tersebut juga dilaksanakan secara online melalui program propaktani Kementan dengan peserta yang hadir sebanyak 500 orang.

Pj. Bupati Kuningan Iip Hidajat mengungkapkan bahwa organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang berupa hama, penyakit, dan gulma, merupakan faktor pengganggu dalam budidaya tanaman.

“OPT menjadi tantangan yang terus menerus menghadang produktivitas dan kesejahteraan petani kita. Dan kita menyadari bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam mengendalikan OPT, diperlukan kerja sama semua pihak, baik pemerintah, petani, akademisi maupun masyarakat umum” ujar Iip.

Senada dengan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Rachmat yang mengungkapkan bahwa upaya dalam hal perlindungan dan pengendalian OPT adalah berdasarkan amanat UU tentang sistem budidaya berkelanjutan.

“Hal ini menjadi tugas utama, baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan para petani. Hal ini semata-mata dalam upaya kita agar produksi padi dapat maksimal, sehingga mencukupi kebutuhan padi di daerah” ujarnya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *