by

Masuki Masa Tanam II, Kementan Distribusikan 25 Pompa di Kabupaten Sumedang

MARGOPOST.COM | SUMEDANG – Memasuki masa tanam II (MT-II) Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat, dengan memastikan semua sarana dan prasarana penanaman benar-benar siap, sehingga proses percepatan tanam dapat berjalan dengan baik serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Persiapan sarana dan prasarana yang menjadi fokus Kementan saat ini adalah sistem irigasi tanaman dalam bentuk pompanisasi. Kementan terus memastikan program pompanisasi ini berjalan baik dengan mendistribusikan pompa-pompa ke seluruh wilayah Indonesia yang menjadi prioritas, terutama yang jauh dari sistem irigasi.

Dengan adanya program pompanisasi ini lahan-lahan tadah hujan yang jauh dari sistem irigasi sungai dapat teraliri air dengan optimal, sehingga mampu mempercepat masa tanam dan perluasan areal tanam.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang mengatakan, program kementan saat ini adalah menggalakan program pompanisasi, yang bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan Perluasan Areal Tanam (PAT) dan percepatan tanam.

“PAT ini terus dipacu sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman pangan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan petani khususnya pada daerah-daerah yang jauh dari sumber air irigasi adalah dengan kegiatan pompanisasi,” jelas Mentan Amran.

Mengingat masa tanaman II akan dilakukan pada rentang bulan April – September 2024, walaupun sebagian besar wilayah di Indonesia sudah diguyur hujan, namun nyatanya menurut perkiraan BMKG setelah bulan Mei Curah hujan di Indonesia cenderung akan menurun dan berpotensi menyebabkan kekeringan, sehingga pompanisasi ini menjadi langkah strategis, cepat dan tepat dalam menanggulangi sedini mungkin kemungkinan gagal panen pada masa taman II (MT-II) mendatang.

“Pompanisasi menjadi solusi yang cepat dan tepat, mengingat saat ini tidak semua daerah diguyur hujan. Artinya, masih ada daerah-daerah kering akibat dilanda el nino gorila alias musim kering ekstrim yang berujung pada darurat pangan” ujar Mentan Amran.

Terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyebutkan pihaknya tengah fokus pada pentingnya pompanisasi dalam menjaga ketersediaan air untuk pertanian. Dedi juga menekankan, perlunya infrastruktur yang memadai untuk mengoptimalkan penggunaan air irigasi dan meningkatkan produktivitas pertanian.

“Salah satu strategi peningkatan produksi pertanian adalah gerakan pompanisasi, yakni penggunaan pompa air untuk mengoptimalkan irigasi dan pengairan lahan pertanian, sehingga menghasilkan panen dan produktivitas yang optimal” ungkap Dedi.

Menindaklanjuti hal tersebut Tim BBPKH Cinagara didampingi Tim Distan Kab. Sumedang, Penyuluh dan Petani, Babinsa, serta Babinkamtibmas bergerak cepat mengawal pendistribusian pompa di Kabupaten Sumedang Jawa Barat pada Jum’at (03/05/2024).

Kegiatan pendistribusian pompa dilakukan di Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang. Total pompa yang didistribusikan sebanyak 25 pompa yang diberikan kepada 25 kelompok tani di 18 Desa dari 9 Kecamatan. Pompa-pompa yang didistribusikan terdiri dari 18 unit pompa 3 inch, 6 unit pompa 4 inch, dan 1 unit pompa 6 inch yang nantinya akan digunakan untuk mengairi areal pertanaman seluas 478,58 ha.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *