MARGOPOST.COM | Bogor – Balai Besar Pelatihan Kesehtan Hewan (BBPKH) Cinagara – Bogor melalui Divisi Penjamin Mutu & Keamanan Pangan (PMKP) melaksankan kegiatan pelatihan pengolahan hasil peternakan bagi Non Aparatur (petani / peternak).
“Seiring dengan tuntutan masyarakat terhadap peningkatan komsumsi protein hewani dari keragaman dan kepraktisan produk olahan hasil peternakan yang bekualitas maka menuntut kemampuan pelaku usaha sebagai penyedia produk olahan yang terstandar, hal tersebut merupakan peluang bagi pemerintah yang membidangi penyelenggaran pendidikan dan pelatihan untuk memberikan kapasitas kemampuan sumber daya manusia mulai dari petugas, penyuluh dan pelaku usaha sebagai subjek pembangunan dalam menjalakan usahanya”, menurut widyaiswara (pengajar) BBPKH, Elies Lasmini, Senin (06/08/2018).
Pelatihan dilaksanakan selama tujuh hari dari tanggal 5 sampai dengan 11 Agustus 2018, bertempat di BBPKH Cinagara Bogor, peserta sebanyak 30 orang berasal dari peternak / petani Provinsi Jawa Barat, dengan materi antara lain: kebijakan pengolahan hasil ternak, prinsip dasar pengolahan hasil ternak, motivasi berpestasi, divesifikasi daging, susu, telur, penerapan sistem mutu pengolahan yang halal, pengujian produk olahan ternak serta analisa usaha.
“Pengolahan hasil peternakan merupakan salah satu subsistem agribisnis yang sangat berpotensi untuk di tumbuh kembangkansebagai sumber pendaptan petani yang utama, daya dukung peningkatan kapasitas pelaku usaha dalam pengolahan hasil peternakan selain sumber daya manusia diantaranya yaitu kemampuan mengakses kuantitas, kualitas dan kontinuitas bahan baku, aplikasi teknologi yang efisien dan tepat guna, serta pemasaran sebagai basis usaha yang harus diintegrasikan dalam perencanaan usaha produk pengolahan hasil peternakan”, kata Elies.
“Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meberikan pembekalan khusunya mengenai komuditas peternakan untuk meningkatkan kompetensi pelaku usaha dalam bidang agribisnis pengolahan hasil peternakan dan meningkatkan kesejehteraan para peternak / petani”, tutupnya.
Comment