by

Pemberian Konsentrat Terhadap Kinerja Reproduksi Pada Sapi Betina

MARGOPOST.COM | Bogor – Keberhasilan produksi dan reproduksi sapi betina ditentukan dengan berbagai aspek, antara lain perawatan dan pengawasan penyakit, pengamatan berahi, ketepatan saat perkawinan dan pemberian pakan bergizi selama masa kebuntingan. Praktek perneliharaan sapi betina di tingkat peternak terutarna di pedesaan mengalami masalah rendahnya efisiensi produksi dan reproduksi.
“Sapi betina bunting diberi pakan berkualitas rendah sehingga setelah rnelahirkan nampak kurus, bulu kusam, ambing susu kecil dan belurn juga kembali berahi walaupun anaknya telah berumur lebih 6 bulan. Fenornena ini rnengakibatkan jarak kelahiran menjadi panjang, yaitu minimal hanya 2 ekor anak sapi setiap 3 tahun,” ujar drh. E Nia Setiawati, MP., Widyaiswara BBPKH, Rabu (17/07/2019).
Nutrisi mempengaruhi berbagai aspek reproduksi termasuk datangnya pubertas, periode non estrus pasca beranak, gametogenesis, laju konsepsi,mortalitas embrio, pertumbuhan prakelahiran, dan tingkah laku seksual. Pada akhirnya,semua pengaruh nutrisi yang tidak cukup berujung pada penurunan jumlah anak yang dihasilkan.
Para peneliti menyatakan bahwa effisiensi reproduksi sangat tergantung pola pemeliharaan, yaitu 95 % dipengaruhi oleh jenis pakan yang diberikan, pemberian pakan yang berkualitas rendah secara nyata akan menurunkan tingkat kesuburan ternak dan kemampuan reproduksi sapi betina. Umumnya, penampilan reproduksi (Berahi ) lebih baik bila sapi betina dalam kondisi bobot badan ideal, tidak terlalu gemuk dan tidak kurus.


“Oleh karena itu, pemberian pakan tambahan dengan komposisi yang tepat dan ekonomis sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penampilan reproduksi sapi betinaPrinsip utama pemberian pakan tambahan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ternak akan nutrisi atau zat gizi yaitu protein, enersi, mineral, vitamin dan air yang tidak terpenuhi oleh hijauan,” tambah Nia.
Pengaruh nutrisi tidak hanya ditemukan pada performan reproduksi ternak yang bersangkutan tetapi juga bisa berlanjut ke performan reproduksi keturunan ternak tersebut,
“Semoga tulisan ini berfaidah bagi pembaca dan dapat memotivasi para peternak untuk merawat dan memelihra ternaknya dengan baik, sehingga dapat meningkatkan efisiensi kinerja reproduksi,” tutup Nia.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *