by

BBPK Ciloto Menggandeng BBPKH Cinagara untuk mewujudkan Mimpi Besar

MARGOPOST.COM | Bogor – Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto, salah satu Unit Pelaksana Teknis dibawah Kementerian Kesehatan, memiliki keinginan dan mimpi besar ditahun mendatang untuk menjadi pusat rujukan pelatihan epidemiologi se- Asia Tenggara.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang terkait di tingkat populasi. Ide awal dari terbentuknya keinginan ini salah satunya karena kepercayaan diri atas kemampuan yang telah dimiliki BBPK Ciloto yang telah memiliki jejaring dengan berbagai komponen dari dalam maupun luar negeri. Langkah awal yang dilakukan untuk mewujudkan yaitu dengan cara menyelenggarakan Seminar dan Workshop Penyusunan Grand Design BBPK Ciloto sebagai Pusat Rujukan Pelatihan Epidemiologi se-Asia Tenggara yang diselenggarakan di Hotel Ambhara – Jakarta Selatan, 10-11 Juli 2019.
Dalam kegiatan ini berbagai jejaring yang dimiliki BBPK Ciloto diundang untuk dapat berdiskusi menyumbangkan ide dan saran melalui pendekatan Sumber Daya Manusia (SDM), Infrastruktur, dan Program terkait dengan pelatihan epidemiologi.


“Epidemiologi adalah bahasa universal diseluruh dunia, melalui pendekatan epidemiologi kita bisa masuk dan berbicara tentang segala jenis penyakit” Ujar dr. Tri Nugroho, MQIH, Kepala BBPK Ciloto. “Sudah sejak dua tahun yang lalu kami bekerja dalam senyap untuk mewujudkan keinginan besar ini. Sepi ing pamrih, rame ing gawe. Tidak mengharapkan pamrih, namun giat dan sungguh-sungguh dalam bekerja,” tambah Tri.
Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dibawah Kementerian Pertanian, turut diundang sebagai salah satu komponen yang mewakili dunia pelatihan di bidang kesehatan hewan. “Merupakan suatu kebanggaan bagi BBPKH Cinagara untuk dapat bergabung dan berpartisipasi dalam agenda yang diselenggarakan BBPK Ciloto” Ujar drh. Farissa Romadhiyati, Dokter Hewan BBPKH Cinagara. “Kami berharap kedepannya output grand design yang dihasilkan pada pertemuan ini dapat direplikasi dan diadopsi di bidang pelatihan kesehatan hewan”, tutup drh Farissa. (FR)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *