by

OPTIMALKAN SWASEMBADA DAGING SAPI, KEMENTAN PERKUAT PETUGAS REPRODUKSI TERNAK MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS SDM

MARGOPOST.COM | Bogor – Teknologi reproduksi merupakan salah satu upaya mengembangkan ternak lokal Indonesia agar memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi peternak. Inseminasi buatan (IB), multiple ovulation embryo transfer, dan fertilisasi in vitro merupakan teknologi reproduksi yang menarik untuk dikembangkan karena menawarkan berbagai keunggulan.

Dalam upaya memperoleh keuntungan yang maksimal, tujuan pemuliaan selain untuk produksi susu, juga harus diarahkan terhadap sifat ekonomis lainnya seperti reproduksi. Periode laktasi dimulai ketika anak dilahirkan sehingga penampilan/performa reproduksi sangat menentukan. Penampilan atau performa adalah pemunculan pengaruh efek gen terhadap karakteristik kuantitatif di bawah pengaruh faktor lingkungan tertentu. Penampilan reproduksi ternak diantaranya umur beranak pertama (age at first calving), jumlah kawin per kebuntingan/service per conception (S/C), masa kosong (days open), dan selang beranak (calving interval).

Pada suatu kesempatan Menteri Pertanian Republik Indonesia Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si. M.H. mengatakan dirinya ingin ternak unggulan dapat juga dikembangkan untuk dibudidayakan di luar Jawa. “Saya melihat ini sudah bagus, persilangan sapi harus diciptakan dan adaptif terhadap lingkungan kita”. Ujarnya.

Sementara Kepala BPPSDMP Prof. Dr. Ir. Dedi Nusyamsi, M.Agr. mengatakan mengatakan “Keberhasilan pembangunan pertanian tak lepas dari peran semua pihak”. Imbuh Dedi.

Pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat khususnya pemenuhan daging sapi masih mengalami kendala, antara lain karena keterbatasan penyediaan daging sapi sehingga menyebabkan naiknya harga yang cukup signifikan. Untuk mendukung peningkatan reproduksi ternak dalam menjaga ketahanan pangan nasional, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor berkomitmen dengan Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang untuk meningkatkan kompetensi SDM Pertanian melalui pelatihan bagi petugas reproduksi.

Bertempat di BBPKH Cinagara, penandatangan perjanjian kerja sama kedua belah pihak dilaksanakan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun ke depan. BBPKH Cinagara sebagai penjamin mutu pelatihan secara profesional berkontribusi dalam setiap pelaksanaan kegiatan pelatihan yang akan diselenggarakan kedua belah pihak.

Peningkatan kemampuan petugas dilapangan dalam bidang reproduksi harus terus ditingkatkan khususnya Transfer Embrio (TE). Mengawali kesepakatan bersama, BET Cipelang dalam waktu dekat ini akan melaksanakan kegiatan pelatihan TE kepada para petugas reproduksi. Kerjasama penjamin mutu pelatihan dengan BET Cipelang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun lalu sehingga dapat lebih mengoptimalkan kolaborasi untuk proses – proses yang ada sehingga kolaburasi ini dapat dijadikan sebagai sharing ilmu pengetahuan terkait reproduksi. (BA/AS).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *