by

Kementan Dorong Peningkatan Produksi Padi dan Perluasan Areal Kabupaten Kuningan

MARGOPOST.COM | KUNINGAN – Dalam upaya antisipasi dampak el nino yang mengakibatkan kekeringan berkepanjangan, Kementerian Pertanian  (Kementan) terus berupaya semaksimal mungkin dalam meningkatkan produksi pangan khususnya padi di Indonesia.

Salah satu upaya penting yang dilakukan Kementan dalam memasok kebutuhan air sebagai penunjang peningkatan produksi padi yaitu menggalakan secara massif program pompanisasi air.

Hal ini berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan indeks pertanaman dan perluasan areal tanam padi di lahan-lahan pertanian tadah hujan, khususnya di Kabupaten Kuningan.

Dalam mendukung program tersebut Balai Besar Pelatihan Kesehatan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, melalui Satuan Tugas Darurat Pangan, melaksanakan pemantauan dan pendampingan survey serta verifikasi lokasi sawah tadah hujan yang membutuhkan pompanisasi, selama empat hari (19-22 Maret 2024) di Kabupaten Kuningan  Provinsi Jawa Barat, bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), PUPR, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kodim 0615, dan Koramil setempat.

Sesuai arahan Menteri Pertanian Republik Indonesia,  Andi Amran Sulaiman yang meminta semua Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia agar memasifkan program pompanisasi ini dengan memanfaatkan sumber air terdekat untuk perairan pertanian.

“Untuk mengantisipasi dampak El Nino yang terjadi saat ini, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Pertama, kita akan lakukan pompanisasi sungai-sungai terbesar di Pulau Jawa. Ini bertujuan agar produksi pertanian kita kembali naik,” ujar Mentan Amran.

“Karena ada El Nino yang berkepanjangan, khusus Pulau Jawa kita rencanakan 500 ribu hektare daerah-daerah upland dan daerah-daerah tadah hujan, kita akan melakukan pompanisasi seluas 500 ribu hektare di Pulau Jawa, kemudian 500 ribu hektare di luar Pulau Jawa,” tambah Amran.

Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa lahan yang tidak bisa ditanam dapat menjadi bisa dengan menggunakan pompanisasi, optimasi lahan rawa dan ekstesifikasi cetak lahan baru, serta intensifikasi melalui optimalisasi peningkatan perbaikan sarana prasarana.

“Selain itu ketersediaan sinar matahari yang berlimpah juga dapat kita manfaatkan untuk berproduksi dengan sistem integrasi perkebunan dengan tanaman pangan”, jelas Dedi.

Pemerintah Kabupaten Kuningan sangat mendukung dengan adanya program pompanisasi dari Kementerian Pertanian ini. Hal ini berkaitan dengan dampak yang sangat signifikan yang akan di timbulkan dengan adanya kolaborasi berbagai pihak dalam mensukseskan program pompanisasi ini terhadap peningkatan IP Padi dan PAT pada lahan-lahan sawah padi produktif khususnya di wilayah Kabupaten Kuningan.  Dalam hal ini Tim Satgas Daruat Pangan BBPKH Cinagara senantiasa bekerja secara optimal untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *