by

BLENDED LEARNING MENJADI CARA STRATEGIS BBPKH KEMENTAN DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS PETUGAS MEDIK VETERINER

MARGOPOST.COM | Bogor – Kesehatan Hewan merupakan segala urusan yang berkaitan dengan perawatan, pengobatan, pelayanan kesehatan hewan, pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan, penolakan penyakit, medik reproduksi, medik konservasi, obat hewan dan peralatan kesehatan hewan, serta keamanan hewan. Kesehatan hewan masih menjadi sektor yang perlu diperhatikan dalam praktiknya di lapangan dikarenakan menjadi penentu kualitas dan kuantitas produksi hewan ternak.

Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP. mengatakan “Kementan mendapatkan amanah untuk menyukseskan prioritas nasional pada program nilai tambah ekonomi dan kesempatan kerja, serta ketahanan pangan, air dan lingkungan hidup,” kata Amran.

“Berdasarkan hal tersebut, kami akan menekankan program kerja pada upaya membangun SDM pertaknian yang berkualitas dan membangun infrastruktur,” sambungnya.

Sejalan dengan Mentan, pada kesempatan berbeda Kepala Badan Penyuluhan dan mengungkapkan “Ada tiga faktor pengungkit produktivitas pertanian.  Pertama, Inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, kebijakan peraturan perundangan termasuk kearifan lokal, serta SDM Pertanian. Poin ketiga, SDM Pertanian menyokong 50 persen peningktan produktifitas pertanian, sisanya masing-masing berimbang menyumbangkan 25 persen,”  ungkap Dedi.

Dengan demikian perlu adanya peningkatan kapasitas bagi pengampu dan garda terdepan terkait jaminan kesehatan hewan yang menjadi tanggung jawab petugas Medik Veteriner. Jabatan Fungsional Medik Veteriner mempunyai ruang lingkup tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengendalian hama dan penyakit hewan, serta pengamanan produk hewan.

Oleh karena itu dalam mendukung terciptanya sumber daya manusia yang kompeten dan handal khususnya petugas medik veteriner, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara merupakan UPT dibawah BPPSDMP tetap konsisten fokus terhadap pengembangan program-program yang memiliki dampak nyata terhadap kesejahteraan peternak, ketahanan dan keamanan pangan yang berkaitan denagn pencegahan penyakit hewan stategis.

Salah satu langkah yang diambil BBPKH Cinagara dalam mendukung upaya tersebut yaitu dengan membangun kapasitas sumber daya manusia melalui Pelatihan Dasar Fungsional Medik Veteriner. Pelatihan yang merupakan Kerjasama antara Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat dengan BBPKH Cinagara dilaksanakan selama 21 hari terhitung sejak tanggal 11 Februari sampai dengan 02 Maret 2024. Pelatihan yang dilakukan dengan metode Blended Learning diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat.

Pada pelaksanaannya pelatihan Dasar Fungsional Medik Veteriner mencakup  168 Jam Pelajaran (JP) @45 menit dan dibagi ke dalam dua metode. Metode pertama yaitu dilaksanakan secara online/virtual menggunakan media Learning Management System (LMS) dan Video Conference/Zoom mulai tanggal 11 s.d 25 Februari 2024 dan pembelajaran tatap muka/offline dari tanggal 26 Februari s.d 02 Maret 2024. Materi pelatihan terdiri dari materi teknis dasar dengan jumlah 14 JP, materi teknis 137 JP dan materi teknis penunjang 17 JP.

Pelatihan yang dibuka secara virual dan dihadiri oleh Kepala BBPKH Cinagara Dr. Wasis Sarjono, S.Pt., M.Si., Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat, Sukarli, S.Pt., M.Si. Ketua Kelompok Substansi Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur Wilmy Rahmah Wirondas, S.Pt., M.P. serta Fungsional Widyaiswara lainnya.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas PKH Provinsi Sumatera Barat Sukarli S.Pt., M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Pelatihan Dasar Fungsional Medik Veteriner ini sangat penting terkait dengan adanya percepatan perubahan kebutuhan-kebutuhan pemenuhan standar Medik maupun kompetensi Medik Veteriner. Pelatihan ini tentunya penting bagi kita semua karena adanya perubahan terkait jabatang Fungsional Medik Veteriner kemudian percepatan perubahan terkait kebutuhan-kebutuhan pemenuhan standar Medik maupun kompetensi, perkembangan pengembangan produk halal, kompetensi terkait setifikasi serta pelayanan kesehatan hewan dan standardisasi NKV

Selain itu hal penting lainnya adalah menyangkut Fungsi Medik Veterinernya akan tetapi juga kesmavetnya. Diharapkan setelah pelatihan ini ada peningkatan kompetensi bagi petugas Medik Veteriner sehingga betul-betul siap menghadapi regulasi sertifikasi halal pada oktober 2024.

Pada kesempatan yang sama Kepala BBPKH Cinagara Dr. Wasis Sarjono, S.Pt., M.Si. yang menyatakan bahwa Pelatihan Dasar Fungsional Medik Veteriner begitu penting bagi calon peserta dalam mengarungi bahtera kompetensi Medik Veteriner. Tentunya pelatihan ini penting sekali untuk mendasari seluruh  peserta dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Di era sekarang dinamika perkembangan penyakit-penyakit yang kita temukan di dunia peternakan semakin komplek dan itu tentunya menuntut peningkatan kapasitas SDM sehingga dinamika perkembangan atau penyebaran penyakit bisa lebih diantisipasi.

Disampaikan pula harapan terhadap pelatihan tersebut agar bisa berjalan efektif . Selain itu kritik dan saran masukkan dari Dinas serta unsur pimpinan PKH Sumatera Barat, maupun teman-teman peserta pelatihan sangat ditunggu sehingga pelatihan ini bisa berjalan dengan efektif. [HUMAS BBPKH –12/02/2024].

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *