by

Indonesia Jadi Rujukan Transfer Embrio Bagi Malaysia

MARGOPOST.COM | Bogor – Dalam mewujudkan ketahanan pangan, pemerintah Indonesia terus berupaya  meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak lokal. Salah satunya dengan teknologi transfer embrio yang mampu menghasilkan ternak unggul.

Pada sebuah kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP. mengatakan “Kementan mendapatkan amanah untuk menyukseskan prioritas nasional pada program nilai tambah ekonomi dan kesempatan kerja, serta ketahanan pangan, air dan lingkungan hidup,” kata Amran.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Diraja Malaysia menyelenggarakan Pelatihan Transfer Embrio. Pelatihan diikuti  tujuh belas orang petugas paramedik dari Negeri Pahang Malaysia dan satu orang dokter hewan dari MFM Agrovet Malaysia ini difasilitasi oleh Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor dan Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang. Pelatiha  berlangsung di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara sejak 23 November sampai 06 Desember 2023.

Sampai saat ini  Malaysia belum menerapkan perkembangan ternak melalui teknologi embrio transfer. Kondisi letak geografis, iklim, budaya dan pola pemeliharaan ternak di Malaysia mirip dengan Indonesia. Hal inilah yang menjadikan Indonesia menjadi rujukan transfer embrio bagi negeri Jiran ini. Semua peserta merupakan petugas pertama yang mendapat ilmu embrio transfer, yang kelak diposisikan sebagai gardan terdepan dalam melakukan aplikasi embrio transfer di Malaysia.

Pengajar pada pelatihan Transfer Embrio ini berasal dari Direktorat Perbibitan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan,  BBPKH Cinagara, Balai Embrio Transfer, dan Institut Pertanian Bogor. Metode pelatihan menerapkan 70% praktek dan 30% teori yang dilanjutkan praktek aplikasi TE di lapangan.

Aplikasi Transfer Embrio dilakukan di PT Pasir Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat selama empat hari pada sapi potong. Praktek lapang Transfer Embrio ini meliputi seleksi sapi resepien dengan pemeriksaan palpasi rektal, anastesi epidural, proses thawing embrio, dan aplikasi transfer embrio ke sapi resipien. Para peserta dari Malaysia sangat antusias dalam melakukan praktek lapang TE dengan embrio asli.  Mereka berharap bisa meningkatkan keterampilan dan keahlian dalam transfer embrio.

Pada akhir praktek dilakukan kunjungan lapang ke Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang. Para peserta diajak melihat bagaimana proses produksi embrio mulai dari flushing / pemanenan embrio, proses seleksi embrio, hingga produksi straw embryo. Praktek lapang ini membuka wawasan peserta dalam transfer embrio dari hulu ke hilir (/RHB).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *