by

Kementan Gelontorkan Pompa Air Untuk Tingkatkan PAT dan IP

MARGOPOST.COM | KUNINGAN – Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia terus berupaya meningkatkan luas tanam dan panen menuju produksi padi berkelanjutan. Peningkatan Indek Pertanaman (IP) menjadi fokus utama melalui gerakan pompanisasi.

Provinsi Jawa Barat sebagai produsen padi kedua terbesar setelah Jawa Timur menjadi priorotas Kementan dalam program pompanisasi ini. Menurut data pada tahun 2023 jawa barat menduduki posisi kedua pengahasil gabah sengan nilai 9,14 juta ton GKG setelah Jawa Timur yang menjadi provinsi penghasil padi terbesar, dengan volume produksi 9,71 juta ton GKG atau 17,99% dari total produksi padi nasional. Kemudian disusul Jawa Tengah diposisi ketiga dengan produksi padi ncapai 9,08 juta ton GKG.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menuturkan, pompanisasi merupakan program yang digalakkan Kementan RI untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) nasional khususnya di provinsi Jawa Barat. Ia melihat Jabar memiliki potensi besar untuk dipompanisasi yaitu di 343.000 hektare. Nantinya diharapkan melalui pompanisasi, masa tanam di Jabar yang awalnya satu kali setahun bisa menjadi dua sampai tiga kali tanam dalam setahun.

“Di Jabar ada potensi 343.000 hektare yang bisa kita tanami melalui pompanisasi agar nanti masa tanamnya dalam setahun menjadi dua sampai tiga kali. Kalau ini kita garap dengan baik kita bisa meningkatkan produksi sampai 2,5 juta ton,” tutur Amran.

Mentan Amran menambahkan bahwa dalam dua bulan kedepan Kementan akan memasang pompa di lahan persawahan tadah hujan yang membutuhkan percepatan pengairan.

“Kami akan kirim pompa ke Jabar berapa saja permintaannya. Kami memberi waktu kepada Pak (Penjabat) Gubernur dan para bupatinya dua bulan kesempatan berapa saja pompa yang ingin dipasang,” ujar Andi Amran Sulaiman.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi jmengatakan pompanisasi air menjadi salah satu solusi penting untuk mengatasi kekurangan air di musim kemarau, sehingga memungkinkan petani untuk melakukan penanaman padi di luar musim tanam (off-season) dan meningkatkan PAT.

“Dengan pompanisasi, IP padi di Jawa Barat dapat ditingkatkan dari 200% menjadi 300%, sehingga dalam satu tahun petani dapat panen padi sebanyak 3 kali” ujar Dedi.

Sesuai arahan Mentan tersebut perihal pompanisasi Kementerian Pertanian melaui Ditjen PSP menyalurkan bantuan pompa air merk Yanmar ukuran 4 inch sebanyak 10 unit ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kuningan di Jawa Barat, Kamis (25/04/2024).

Lokasi pengiriman bertempat di Kantor DKPP Kabupaten Kuningan. Selanjutnya pompa air tersebut diterima oleh Kepala UPTD Brigade Alsintan yang diketahui oleh Kepala DKPP Kabupaten Kuningan.

Pompa tersebut diambil dari pengajuan tahap kedua (awal Maret 2024) melalui Provinsi Jawa Barat yang didistribusikan oleh PT. Indobara Bahana. Sepuluh unit pompa air tersebut hingga saat ini masih berada di Brigade Alsintan DKPP Kabupaten Kuningan. Hasil diskusi unsur pimpinan DKPP direncanakan bahwa pompa air tersebut akan didistribusikan pada bulan Mei kepada Kelompoktani penerima dan akan dipimpin oleh Pj. Bupati Kabupaten Kuningan.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *