by

AKSELERASI BBPKH KEMENTAN DALAM MENCETAK TENAGA INSEMINATOR HANDAL DAN PROFESIONAL

MARGOPOST.COM | Yogyakarta – Kambing domba merupakan hewan ternak ruminansia kecil yang berpotensi untuk terus dikembangkan dan menjadi sumber pemenuhan kebutuhan protein berbasis hewani. Berdasarkan data statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 2021, total produksi daging yang dihasilkan oleh ternak kambing domba pada tahun 2020 sebesar 115,9 ribu ton dengan jumlah populasi ternak kambing sebanyak 18,7 juta ekor meningkat 1,23 persen dan domba 17,5 juta ekor atau menurun 1,74 persen dibandingkan tahun 2019. Penurunan populasi ini salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat kelahiran pada komoditas ternak kambing dan domba, yang mana tingkat kelahiran per tahun masih pada kisaran 30 – 40%. Dengan demikian untuk dapat menggenjot tingkat kelahiran kambing dan domba perlu adanya inovasi teknologi dalam membantu proses perkawinan yang efektif salah satunya adalah Inseminasi Buatan (IB).

Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. yang terus mendorong peningkatan produktivitas semen beku ternak sehingga populasi ternak Indonesia semakin bertambah.

“Pengoptimalan pejantan-pejantan unggul pilihan dan bersertifikat harus terus ditingkatkan spermanya menjadi semen beku guna peningkatan produktivitas ternak melalui pelaksanaan Inseminasi Buatan, sehingga populasi meningkat dan mendorong produksi daging dan susu di Indonesia” Ujar Mentan.

Kepala BPPSDMP Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. juga menyatakan bahwa inovasi teknologi melalui inseminasi buatan (IB) merupakan salah satu cara pengungkit produktivitas ternak menjadi tinggi.

“Faktor pengungkit produktivitas daging adalah dengan persiapan sarana prasarana, seperti kandang, lahan hijauan, konsentrat, pakan, dan pemanfaatan inovasi teknologi seperti inseminasi buatan (IB)” ujar Dedi.

Secara teknis program Inseminasi Buatan (IB) dengan menggunakan semen dari pejantan unggul dapat meningkatkan jumlah kelahiran sebesar 60 – 70%, selain itu program inseminasi buatan juga mampu meningkatkan bobot lahir, meningkatkan mutu genetik dan meningkatkan produk baik daging maupun susu. Namun tingkat keberhasilan inseminasi buatan tersebut harus didukung dengan tenaga inseminator yang kompeten sehingga hasilnya tidak melenceng dari target yang diharapkan.

Terkait hal tersebut, BBPKH Cinagara terus melakukan akselerasi dan kerjasama guna meningkatkan kompetensi petugas inseminator di seluruh Indonesia. Diawal tahun 2024 ini BBPKH Cinagara menjalin kerjasama Pelatihan Inseminasi Buatan Kambing Domba bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Provinsi Yogyakarta serta Perserikatan Peternak Kambing Domba Yogyakarta (PPKDY).

Pelatihan yang diselenggarakan pada tanggal 29 Januari 2024 di Aula UPTD Balai Pengembangan Perbibitan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (BPPTDK) Unit Semen Beku diikuti oleh 32 orang peserta dan dihadiri secara langsung oleh Kepala BBPKH Cinagara Dr. Wasis Sarjono, S.Pt., M.Si., Ketua FK P4S DIY Tutik Estiutami, dan Perwakitan PPKDY Maharyanto Nugroho.

Pelatihan Inseminasi Butan secara resmi dibuka oleh Kepala BBPKH Cinagara, Dr. Wasis Sarjono, S.Pt., M.Si. yang dalam sambutannya beliau menekankan pada segi teknis di lapangan terkait proses inseminasi buatan penyuntikan sperma pejantan ke dalam servik harus dilakukan dengan tepat. Beliau juga berharap agar para fasilitator pelatihan dapat membimbing peserta dengan baik sampai semua peserta kompeten.

“Peserta Pelatihan jangan sungkan untuk bertanya dan berlatih, agar pelatihan dapat diimplementasikan dengan baik di wilayah kerjanya masing-masing” tegas Wasis.

Dalam teknis pelatihan inseminasi buatan ini untuk praktik lapangan dilakukan di kendang DU Fram Godean pada tangal 30 – 31 Januari 2024. [HUMAS BBPKH–29/01/2024].

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *