by

Peningkatan Kompetensi Inseminator Melalui Pelatihan Inseminasi Buatan Kambing Domba Di BBPKH Cinagara Bogor

MARGOPOST.COM | Bogor – Domba dan Kambing merupakan salah satu ternak ruminansia kecil yang memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan sudah sangat umum dibudidayakan di masyarakat. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) tahun 2018, populasi domba berjumlah 17,4 juta ekor dengan produksi daging yang dihasilkan sebesar 48,7 ribu ton sedangkan populasi ternak kambing sebesar 18,7 juta ekor dengan produksi daging yaitu 66,9 ribu ton.
Pemerintah bersama HPDKI (Himpunan Peternak Domba-Kambing Indonesia) tengah meningkatkan peran strategis pengembangan peternakan domba dan kambing yang diarahkan pada 5 (lima) aspek yang menjadi keunggulan ternak domba dan kambing.
“Keunggulan tersebut diantaranya: budidaya domba dan kambing sebagai kegiatan yang relevan dengan pemberdayaan dan penggerak ekonomi masyarakat perdesaan, daging domba dan kambing sebagai alternatif sumber protein hewani dan alternatif pengganti selain daging ayam dan sapi, pembangunan peternakan berbasis budaya masyarakat, mewujudkan korporasi peternakan domba kambing guna meningkatkan populasi dan produktifitas untuk menjamin keberlanjutan usaha budidaya peternakan domba dan kambing, serta menyediakan kebutuhan pangan masyarakat, mengisi pasokan untuk pasar ekspor ke negara-negara regional ASEAN,” menurut Yuniawan, S.Pt., M.Sc., Widyaiswar BBPKH, Jumat (13/09/2019).
Dalam upaya mengisi pasokan untuk pasar ekspor ke negara-negara regional ASEAN.

Saat ini ternak domba dan kambing berpotensi untuk diekspor ke negara Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Brunei Darussalam dalam memenuhi kebutuhan ternak kambingnya 80 persen didatangkan dari negara Malaysia.
Secara teknis program Inseminasi Buatan (IB) dengan menggunakan pejantan unggul dapat meningkatkan jumlah kelahiran, meningkatkan bobot lahir, meningkatkan mutu genetik dan meningkatkan produk baik daging maupun susu, namun demikian rata-rata tingkat kelahiran kambing domba rakyat masih bekisar 30 – 40% per tahun, dengan IB tingkat kelahiran diharapkan 60 – 70%. Sekalipun program IB sudah berlangsung 31 tahun, akan tetapi belum dapat menunjukkan keberhasilan IB secara signifikan terutama pada Domba/kambing. Berbagai masalah timbul dalam pelaksanaan IB, seperti kesiapan peternak, ketersediaan ternak betina, keterampilan inseminator, manajemen (pengelolaan) semen beku serta recording yang kurang jelas. Masalah ini sebenarnya merupakan faktor kunci keberhasilan kegiatan Inseminasi Buatan. Diduga salah satu penyebab dari melemahnya kegiatan IB Kambing Domba ini adalah karena kurangnya keterampilan tenaga Inseminator dalam Inseminasi Buatan kambing Domba. Dalam upaya penanggulangan menurunnya pelaksanaan kegiatan IB Pada Domba dan Kambing ini, maka Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) untuk melakukan Pelatihan Inseminasi Buatan (IB) Pada Domba dan Kambing.
“Pelatihan Kambing IB kambing domba ini dilaksanakan dari tanggal 8 s.d 12 September 2019 dan merupakan Pelatihan IB Kambing Domba bagi inseminator yang pertama di laksanakan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor. Jumlah Peserta pada pelatihan IB Kambing Domba sebanyak 30 orang peserta yang beasal dari berbagai kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI. Yogyakarta Lampung dan Provinsi Banten. Materi inti dari pelatihan IB kambing domba bagi inseminator yaitu menangani alat inseminasi buatan, manajemen pengelolan reproduksi, menentukan kelayakan akseptor, menangani semen dan melaksanakan inseminasi buatan. Dalam kegiatan pelatihan ini dilaksakan kunjungan lapangan ke Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor untuk melihat pelaksanakan proses inseminasi buatan pada kambing domba. Kegiatan praktek peserta dilaksakan di BBPKH yang dibimbing oleh dua orang Profesor dari Fakultas Kedokteran Institut Pertanian Bogor yaitu Prof. Dr. R. Iis Arifiantini, MSi dan Prof. drh. Ni Wayan Kurniani Karja, MP., PhD serta pengajar dari BBPKH Cinagara. Kreativitas dan inovasi dari petugas inseminator kambing domba sangat diperlukan dilapangan guna peningkatan persentase kebuntingan melalui IB kambing domba,’ tutup Yuniawan.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *