by

Mentan Yasin Limpo Minta Offtaker Ikut Kendalikan Inflasi Pangan

MARGOPOST.COM | Kulon Progo – Kementerian Pertanian akan mengoptimalkan peran Offtaker untuk meminimalisir terjadinya inflasi pangan. Offtaker berperan memberikan pendampingan secara rutin selama proses pertanian, lalu menyerap hasil produksi petani untuk dijual dengan harga yang pantas.

“Hari ini Dirjen Hortikultura telah melakukan tanda tangan kerja sama kepada para petani, gubernur, bupati dan offtaker. Mereka (offtaker) nantinya akan mengintervensi kalau harga turun. Jadi mereka bakal membeli dengan harga yang pasti,” ucap Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, saat ditemui wartawan di sela panen bawang merah di Bulak Srikayangan, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo, DIY.

Syahrul mengatakan para Offtaker juga akan disebar ke sejumlah daerah di Indonesia yang terindikasi mengalami inflasi pangan. Mereka harus memastikan harga jual setiap komoditi, terutama yang berpengaruh terhadap inflasi seperti bawang dan cabai, bisa dikendalikan.

“Mudah-mudahan saja, nanti konsep ini bisa jalan. Sembari itu presiden di beberapa pertemuan juga sudah meminta para gubernur, bupati, untuk turun tangan, minimal ikut jaga normalisasi harga dan ketersediaan (stok) agar tidak ada lonjakan harga yang merugikan masyarakat,” ucap Syahrul.

Secara khusus, Syahrul juga mengingatkan para bupati dan gubernur di Indonesia untuk menjaga ketersediaan bawang merah. Sebab, bawang merah termasuk komoditi yang memengaruhi inflasi di Indonesia.

“Hamparan sawah kurang lebih 300 hektar, saya rasa produktif menghasilkan panen yang sangat signifikan berkaitan dengan komoditi bawang merah. Oleh karenanya upaya yang dilakukan Sultan dan Pj Bupati ikut menjaga agar inflasi di sektor pangan tidak drop,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwana X mengharapkan para petani bawang merah di DIY, khususnya Kulon Progo, dapat menghasilkan panen melimpah. Sejauh ini panen bawang merah di Bumi Menoreh, utamanya wilayah Srikayangan, Sentolo, sudah tembus 16 ton per hektare dengan harga jual Rp 17.000 per kilogram.

“Dengan tingginya hasil panen ini, saya berharap petani merawat tanaman dengan segenap hati. Sehingga terus dirawat sampai hasilnya baik,” ujarnya./ppt

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *