by

Kementan Terus Genjot Pengungkit Produksi Daging Melalui Inseminasi Buatan Pada Kambing Domba

MARGOPOST.COM | Yogyakarta – Inseminasi buatan pada kambing dan domba merupakan sebuah teknik dimana semen dikoleksi dari kambing atau domba jantan dan dideposisikan oleh petugas khusus IB pada saluran reproduksi kambing atau domba betina pada waktu yang tepat.
Inseminasi buatan (IB) pada domba dan kambing telah dikembangkan selama tujuh dekade dan telah diaplikasikan secara luas di usaha peternakan komersial di beberapa negara seperti Rusia, Perancis, Afrika Selatan, Australia, China dan Brazil. Penerapan inseminasi buatan pada kambing selanjutnya menyebar ke negara-negara berkembang terutama di benua Asia dan Afrika dimana 94.1% (55.4% dan 38.7%) populasi kambing dunia berada. Aplikasi inseminasi buatan pada kambing telah banyak dilaporkan di Indonesia. Lebih dari itu, produksi semen beku dan semen cair kambing saat ini sudah dilakukan di beberapa Balai Inseminasi Buatan.
Pada sebuah kesempatan, Menteri Pertanian Republik Indonesia Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo. SH., M.Si. MH. mengatakankan “Saya harap setiap tahun selalu ada akselerasi untuk menghadirkan bibit yang banyak semennya dan banyak inseminasinya secara massal, akselerasi bibit unggul dan berkualitas ini merupakan perintah Presiden dalam memenuhi kebutuhan gizi hewani masyarakat Indonesia”. ujar Mentan.
Sejalan dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. menyampaikan pada kesempatan berbeda “Inovasi teknologi melalui Inseminasi Buatan (IB), merupakan salah satu cara pengungkit produksi daging termasuk kesehatan hewannya, kalau ternaknya sakit, maka yang konsumsi juga sakit, dan kita tidak bisa membangun pertanian kita”. Kata

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara sebagai balai pelatihan di bidang kesehatan hewan menggelar Pelatihan IB pada Kambing Domba bekerjasama dengan Perserikatan Peternak Kambing Domba Yogyakarta (PPKDY). Kegiatan diselenggarakan sejak tanggal 08 sampai dengan 12 Mei 2023. Pelatihan diikuti oleh 24 orang peserta berasal dari Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Jawa Barat dan Sumatera.
Widyaiswara pada pelatihan ini berasal dari BBPKH Cinagara Divisi Reproduksi serta praktisi. Metode pelatihan yang diterapkan yaitu brainstorming, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi serta praktikum. Praktikum dilaksanakan pada 3 (tiga) lokasi berbeda yaitu Semesta Farm, Bengkel Sapi Kali Jeruk serta Goatday Farm wilayah Provinsi D.I.Yogyakarta.
Kegiatan praktikum pada hari pertama adalah melakukan sinkronisasi berahi pada kambing di Semesta Farm, kemudian di Bengkel Sapi Kalijeruk. Pada hari kedua dan ketiga Implementasi IB pada domba dilaksanakan di Goatday Farm. Peserta melakukan praktikum secara berkelompok, hingga pada akhir sesi kegiatan dilakukan ujian teknik pelaksanaan IB di Semesta Farm. Tim penguji dari Widyaiswara BBPKH Cinagara yaitu drh. Euis Nia Setiawati, MP. dan drh. Ristaqul Husna Belgania.
Peserta sejumlah 24 orang dinyatakan lulus dalam ujian teknis pelaksanaan IB kambing dan domba setelah memenuhi persyaratan dan kriteria yang telah ditetapkan serta berhak mendapatkan sertifikat pelatihan. (Humas BBPKH, 12/05/2023).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *