by

Kementan Dukung KTNA Berperan Dalam Pembangunan Pertanian Pada Acara Rembug Utama PENAS Ke XVI

MARGOPOST.COM | PADANG – Rembug Utama KTNA menjadi bagian dari rangkaian acara Pekan Nasional Petani Nelayan (PENAS) ke XVI di Padang Provinsi Sumatera Barat.

Menteri Pertanian (Mentan) Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo. SH., M.Si. MH (SYL) mengatakan bahwa PENAS Petani Nelayan XVI harus menjadi bagian strategis dari upaya konsolidasi bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional ditengah ancaman krisis pangan.

“Ini adalah bagian-bagian untuk mengkonsolidasi, kekuatan dan potensi pertanian, didalam menjaga ketahanan pangan nasional kita”, ungkap Mentan Syahrul.

Dampak fenomena iklim El Nino berpotensi memberi ancaman kekeringan yang cukup parah terhadap pertanian, Mentan SYL menambahkan, selain iklim yang cukup ekstrim, ketegangan politik yang terjadi diberbagai belahan dunia turut memberi tantangan yang cukup besar terhadap pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan negara.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. mengatakan bahwa PENAS Petani Nelayan XVI merupakan ajang silaturahmi akbar petani dan nelayan seluruh Indonesia dan juga forum unjuk gigi inovasi dan teknologi pertanian. Adapun contoh Alsintan yang akan ditampilkan dalam kegiatan gelar teknologi seperti autonomous tractor, drone untuk sebar benih, drone sebar pupuk granule dan mesin panen olah tanah terintegrasi serta drone untuk pengendalian tanaman.

Dalam rangkaian acara PENAS XVI dilaksanakan Rembug Utama KTNA yang digelar pada Jum’at 09 Juni 2023 di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP). Kepala BPPSDMP hadir dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan Rembug Utama tersebut dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansharullah, S.P. Dalam pidatonya, Gubernur Sumatera Barat menyampaikan beberapa hal penting terkait peran KTNA dalam pembangunan pertanian di Republik Indonesia. Beberapa hal diantaranya adalah KTNA memiliki peran yang krusial dalam penanaman dan pemasaran produk pertanian, serta mengenai pemanfaatan teknologi di bidang pertanian dan perikanan.

KTNA sebagai wadah bagi petani dan nelayan yang memiliki peran dalam kepemimpinan agribisnis di tingkat petani dan nelayan. Keberadaan sistem agribisnis dan teknologi yang tepat, para petani dan nelayan akan bergairah dalam usaha pertanian dan perikanan, sehingga keterampilan dan pendapatan terkait usaha pertanian akan meningkat. Mahyeldi berharap agar ada perhatian maksimal dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan atau kota terhadap kegiatan usaha para petani dan nelayan.

Acara dilanjutkan dengan rapat pemilihan calon lokasi PENAS berikutnya (PENAS XVII). Pada pemilihan tersebut yang pada akhirnya dilakukan dengan voting, didapatkan hasil yaitu kegiatan PENAS ke XVII rencananya akan dilaksanakan di Provinsi Gorontalo.

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor yang dipimpin oleh Dr. Wasis. Sarjono, S.Pt., M.Si. turut hadir dan berkontribusi pada kegiatan PENAS XVI. Paparan program pelatihan dan sertifikasi di bidang kesehatan hewan, turut menjadi bagian dalam rangkaian acara. PENAS ke XVI dijadikan pula sebagai ajang menambah wawasan, saling berbagi ilmu pengetahuan, dan teknologi terutama di bidang peternakan dan kesehatan hewan.

BBPKH Cinagara turut menghadirkan P4S binaan wilayah Provinsi D.I.Yogyakarta dan Banten  untuk mewarnai gelar inovasi dan teknologi bidang peternakan. Teknologi yang dipamerkan oleh perwakilan P4S tersebut (P4S Afia Farm) adalah Teknologi Inseminasi Buatan pada Kambing dan Domba, yang meliputi peralatan pemeriksa kebuntingan (USG) beserta peralatan inseminasi buatan untuk ternak kambing dan domba. Daging kambing dan domba dapat menjadi alternatif sumber protein hewani dalam mendukung pemenuhan kebutuhan protein hewani yang berkualitas. [AR/AS, 09/06/2023]

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *