by

EVALUASI DAN APRESIASI PELAKSANAAN PROGRAM BPPSDMP KEMENTAN PELATIHAN SATU JUTA PETANI DAN  PENYULUH  DI WILAYAH PENDAMPINGAN BBPKH CINAGARA

MARGOPOST.COM | Bogor – Peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk adaptasi dan mitigasi pertanian terhadap perubahan iklim (climate change) sangat diperlukan dan bersifat strategis. Menteri Pertanian, Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H.,M.H. sebagai ketua Kelompok Kerja Pertanian (Agriculture Working Group) G20, pada saat Pembukaan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh (23 Februari 2022), meminta kepada para petani di Indonesia agar senantiasa melakukan usaha tani dengan berbasis pada analisis kondisi iklim yang tepat. Hal tersebut merupakan salah satu faktor dalam menghasilkan hasil usaha pertanian yang optimal. Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga mengatakan, dalam masa pemulihan dari pandemi Covid-19, negara-negara G20 sepakat mengusung mandat zero hunger di tengah-tengah dampak perubahan iklim.

Evaluasi pelaksanaan kegiatan Pelatihan Satu Juta Petani dan Penyuluh dengan tema Adaptasi dan Mitigasi Pertanian Terhadap Perubahan Iklim yang dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2022 dengan wilayah monitoring dan pendampingan di dua wilayah yaitu Provinsi Banten dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berlansung dengan lancar dan sukses. Evaluasi pelaksanaan kegiatan  dilaksana pada tanggal 01 Maret 2022 di aula Cendrawasih BBPKH Cinagara –  Bogor yang dihadiri oleh Kordinator , Subkordinator  dan Widyaiswara BBPKH dengan agenda  penyampaian hasil dari PIC masing – masing wilayah. “ Strategi monitoring dan pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan adaptasi dan  mitigasi pertanian terhadap perubahan iklim sangat berpengaruh besar terhadap semangat rekan – rekan baik dari dinas, penyuluh , petani atau lainnya untuk  mengikuti dan menyukseskan kegiatan tersebut”  ujar Taufik Walhidayah, S.ST., M.Pd., PIC Provinsi Banten. Sedangkan drh. Lanni Nafriani, M.Si. mengungkapkan segala kendala yang terjadi dilapangan dapat teratasi karena adanya kordinasi baik dengan berbagai pihak.

Atensi peserta yang mengikuti kegiatan tersebut untuk Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta sebanyak 28.679 orang dari 29.516 orang yang terdaftar atau sebanyak 97,16 % sedangkan dari Provinsi Banten sebanyak 30.050 orang dari  31.444 orang yang terdaftar atau 95,57 %. Peserta yang mengikuti dari berbagai kalangan yang dikategorikan kedalam petani, penyuluh dan peserta lainnya.

Keberhasil kegiatan tersebut adalah adanya dukungan dari berbagai pihak baik Dinas – Dinas terkait dan stakeholders lainya serta dilakukan dengan komitmen dari petugas yang melakukan monitoring dan pendampingan.

“Alur pikiran yang diterapkan dilapangan atas kelancaran dan kesuksesan BBPKH Cinagara mendukung pelatihan satu juta petani dan penyuluh dengan tema adaptasi dan mitigasi pertanian terhadap perubahan iklim adalah melalui sistem dan komitmen  bersama untuk dilakukan bersama demi satu tujuan dan tanggungjawab bersama sehingga dapat dijalankan dengan baik”  ungkap  Dr. Wasis Sarjono, S.Pt., M.Si. kepala balai BBPKH Cinagara – Bogor.  Strategi untuk putar kedua adalah dengan menghadapi atau menyelesaikan kendala – kendala yang terjadi pada kegiatan awal tambahnya.

Sebagi apresiasi ungkapan syukur atas kelancaran kegiatan pelatihan satu juta petani dan penyuluh dengan tema adaptasi dan mitigasi pertanian terhadap perubahan iklim dan ungkapan terimakasih dilakukan pemotongan tumpeng yang diikuti oleh seluruh pegawai BBPKH Cinagara.

 

“Optimisme adalah kepercayaan yang mengarah pada pencapaian. Tidak ada yang bisa dilakukan tanpa harapan dan keyakinan – Hellen Keller”

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *