by

Bentuk Nyata Partisipasi Aktif BBPKH Kementan Meningkatkan Jiwa Dan Semangat Kewirausahaan Generasi Muda

MARGOPOST.COM | Tangerang – Sektor pertanian masih menjadi sektor strategis dalam pengembangannya dan terus dilakukan inovasi-inovasi dalam peningkatannya seperti perbaikan sarana-prasarana pertanian, alat mesin pertanian, dan teknologi-teknologi terbaharukan. Namun upaya-upaya yang dilakukan belum diimbangi dengan pengembangan SDM pertaniannya, terutama minat generasi muda dalam mendalami bidang pertanian. Sehingga selain dari peningkatan sarana prasarana serta teknologi pertanian, perlu adanyanya penigkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian. Karena Kunci keberhasilan utama dari pembangunan pertanian bukan hanya bantuan sarana prasarana seperti pupuk, benih, alsintan maupun teknologi pertanian akan tetapi keberhasilan pembangunan pertanian yang utama adalah pengembangan SDM-nya.

Pengembangan SDM ini selain untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi juga harus mampu mengubah paradigma atau cara pandang masyarakat terutama generasi muda terhadap sektor pertanian, sehingga menghasilkan inovasi-inovasi terbarukan dan mampu membentuk karakter yang kuat dan konsisten serta menumbuhkan jiwa entrepreneurship yang dituangkan dalam ide-ide berwirausaha.

Oleh karena itu, Menteri Pertanian Bapak Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. menjelaskan program kewirausahaan bagi petani muda ini sangat penting karena sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.

“Pengembangan kewirausahaan menjadikan petani muda berinovasi untuk mendapatkan added value dari suatu komoditas, yang selama ini tidak dinikmati petani dan para petani muda diharapkan dapat meningkatkan produksi, produktivitas dan nilai tambah serta membangun pasar yang menguntungkan petani” ucap Mentan.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. bahwa pelatihan kewirausahaan agribisnis dapat membuka kesempatan bagi pemuda-pemudi khususnya di wilayah perdesaan untuk mengembangkan perekonomian.

“Caranya, melalui kewirausahaan atau pengembangan usaha atau dengan menambah lebih banyak lagi peluang kerja bagi sehingga dapat meningkatkan kontribusi untuk mentransformasi wilayah perdesaan secara berkelanjutan dan menyeluruh,” ujar Dedi.

Sebagai bentuk nyata partisipasi aktif dalam proses pembangunan pertanian melalui peningkatan jiwa dan semangat kewirausahaan kepada petani dan masyarakat lainnya, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara dibawah kepemimpinan Dr. Wasis  Sarjono, S.Pt., M.Si. menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kewirausahaan selama 3 hari (05-07 Februari 2024) di P4S Indah Berseri, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Pelatihan kewirausahaan yang diikuti oleh 28 orang peserta dari 4 (empat) Kabupaten/kota di Wilayah Provinsi Banten (Serang, Lebak, Pandeglang dan Tangerang).

Turut hadir dalam acara pembukaan pelatihan yaitu Ketua Kelompok Penyelenggaraan Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur, Wilmy Rahmah Wirondas, S.Pt., MP. beserta Tim Wisyaiswara dan Panitia, Avidanarti selaku Fungsional Penyuluh Pertanian dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Presiden Ikamaja yang pada kesempatan ini diwakili oleh Syaiful Anwar, Ketua Forum Komunikasi P4S Provinsi Banten yang diwakili oleh Cahyadi selaku Ketua P4S.

Pelatihan kewirausahaan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Kelompok Penyelenggaraan Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur. Dalam sambutannya disampaikan bahwa kewirausahaan harus dilaksanakan dengan penuh semangat dan optimis yang dilakukan oleh jiwa muda atau petani milenial. Petani milenial merupakan petani-petani berjiwa muda yang pemikiran dan wawasannya masih cemerlang dan punya banyak inovasi dan teknologi untuk mengembangkan usahataninya sendiri sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Materi yang disampaikan pada pelatihan ini didasari oleh berbagai macam teori yang berkaitan dengan kemitraan dan negosiasi, penumbuhan kelembagaan, serta strategi-strategi pemasaran yang semuanya akan diaktualisasikan dalam penerapan praktik serta studi kasus pelatihan di lapangan sebagai bekal peserta dalam mengembangkan sektor usahanya baik untuk yang sudah bejalan maupun yang baru memulai/pemula.

Harapan yang ingin dicapai selama pelaksanaan pelatihan ini, tentunya seluruh peserta berperan antusias dan fokus dalam proses pembelajaran pelatihan,  baik menerima materi dalam bentuk teori maupun praktik di lapangan sehingga ilmu yang diperoleh dapat diimplementasikan didaerah asal peserta. [HUMAS BBPKH,WRW–05/02/2024].

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *