by

Petani diberikan Solusi Krisis Pangan Terkait Hadapi Pupuk Mahal

MARGOPOST.COM  , BOGOR  – Menteri Pertanian (Mentan), Syharul Yasin Limpo Hari ini  menggelar Training of Trainer (TOT), sekaligus membuka  “Solusi Pupuk Mahal” bagi widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian, yang akan berlangsung  selama 3 hari pada 26-28 Oktober di BBPKH, Cinagara, Jawa Barat. Rabu (27/10).

“ Tanda-tanda krisis pangan secara global sudah semakin terasa. Kementerian Pertanian pun telah menyiapkan SDM-SDM pertanian untuk menghadapi hal itu” Tegas MentanLanjutnya lagi, ToT adalah sarana untuk menyiapkan SDM pertanian menghadapi mahalnya pupuk imbas dari situasi global, seperti perang Ukraina-Rusia.“Kita tidak tinggal diam. Kita siapkan SDM agar kondisi pupuk mahal ini bias diantisipasi. Lewat ToT ini, peserta kita harapkan dapat menjelaskan tentang solusi pupuk mahal,” ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menambahkan bahwa tanda-tanda krisis semakin nyata. “Harga-harga bahan pangan meningkat tajam sehingga banyak sekali negara-negara yang telah mengalami inflasi sangat tinggi, bahkan mencapai rekor seperti di Turki dan Argentina,” ujarnya.

“Berarti kita harus tingkatkan efisiensi biaya produksi. Kita mesti tingkatkan efisiensi pemupukan. Ternyata harga pupuk itu memberikan kontribusi signifikan terhadap biaya produksi. Kalau kita mampu efisiensikan pupuk, berarti kita mampu mengefisiensikan produktivitas,” ujarnya.

Di samping itu, Dedi juga mengajak para petani untuk menerapkan pemupukan berimbang dan penggunaan pupuk hayati. Menurutnya, kotoran-kotoran ternak merupakan sumber pupuk hayati yang sangat berguna menggenjot produktivitas tanah.

Sementara itu, ia mengapresiasi kepada Pusat Pelatihan Pertania yang akan mengadakan kegiatan agenda intelektual kepada widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian, termasuk petani di seluruh tanah air bagaimana mengatasi pupuk yang mahal.

“Oleh karena itu, para widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian kalian harus menyimak TOT bagaimana mengantisipasi harga pupuk yang mahal, bagaimana mengimplementasikan pupuk berimbang, mengimplementasik pupuk Hayati,” ajak Dedi./hdr

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *