by

Pertajam Kompetensi Paramedik Veteriner BBPKH KEMENTAN Tingkatkan Kapasitas SDM Pertanian di Lampung Selatan

MARGOPOST.COM | Kalianda – Pelaksanaan pembangunan perternakan dan kesehatan hewan mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP. Kementerian Pertanian dapat memberikan manfaat leih besar bagi masyarakat Indonesia. Perhatian penuh pada beberapa hal terkait fokus pembangunan peternakan dan kesehatan hewan salah satunya pada upaya peningkatan ketersediaan daging sapi dengan harga yang terjangkau di masyarakat.

Kementerian Pertanian senantiasa memberikan himbauan kepada Dinas yang membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan di Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Penyakit Zoonosis.

“Kesehatan Hewan merupakan hal penting yang harus diperhatikan, penyediaan daging hewan yang sehat adalah tanggung jawab bersama,” ujar Mentan.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. menyampaikan bahwa Pengendalian Penyakit Hewan Menular merupakan sah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dan produksi ternak di Indonesia. Selain pemilihan bibit ternak yang berkualitas, penggunaan pakan yang berkualitas selanjutnya baru Pengendalian Penyakit Hewan Menular.

“Karena Kesehatan Hewan, sesungguhnya menjadi pendongkrak produktivitas dan produksi ternak kita. Penyakit Hewan Menular harus benar-benar diperhatikan dengan baik,” tegas Dedi.

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor dibawah kepemimpinan Dr. Wasis Sarjono, S.Pt., M.Si. telah melakukan terobosan-terobosan melalui pelatihan kerjasama dengan stakeholder di wilayah Indonesia. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lampung Selatan adalah salah satu mitra kerjasama dalam peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM Pertanian.

Pelatihan Teknis Kesehatan Hewan bagi Petugas Paramedik Veteriner digelar sejak tanggal 04 sampai dengan 09 Desember 2023. Kegiatan pembelajaran pelatihan  teknis kesehatan hewan pada hari pertama merupakan pemberian materi fisik hewan dan rekam medik. Kemudian dihari kedua yaitu tanggal 05 Desember 2023 berlangsung pemberian materi teknik melakukan bedah bangkai, melakukan pengambilan sampel dan teknik pemeriksaan antemortem dan ditutup oleh praktikum.

Materi yang disampaikan merupakan materi yang berasal dari bagian unit kompetensi SKKNI Paramedik Veteriner Pengendalian Penyakit Hewan (Kepnakertrans No.46 /2013). Pemberian materi dilakukan di aula kelas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lampung Selatan, sedangkan untuk praktik ante dan nekropsi dilakukan di area praktikum yang telah disiapkan.

Kegiatan praktikum diawali dengan pengamatan antemortem atau fisik hewan pada unggas. Kemudian dilakukan pencatatan pada form yang telah disediakan. Selanjutnya peserta melakukan pengambilan spesimen berupa sampel darah dan swab kloaka oleh peserta pelatihan. Tahapan berikutnya pengambilan sampel dilakukan nekropsi terhadap unggas yang telah diamati dengan cara disembelih terlebih dahulu dengan memotong 3 saluran yaitu saluran nafas, saluran makan dan pembuluh darah.

Nekropsi dilakukan dengan tahapan ayam dibasahi dengan air kemudian dilakukan pembukan rongga abdomen dengan cara membuka kulit diantara dada dan kaki, pemeriksaan trachea, esofagus dan tembolok, dilanjutkan pemeriksaan jantung dan paru-paru, pemeriksaan organ pencernaan, pemeriksaan urogenital, pemeriksaan tymus, limpa dan bursa, pemeriksaan otak dan syaraf, pemeriksaan persendian dan sumsum tulang serta ginjal.

Peserta pelatihan dibagi menjadi 2 (dua) kelas yaitu kelas A yang didampingi oleh Widyaiswara drh. Euis Nia Setiawati, MP. dan drh. Fera Aryanti, M.Sc. Kemudian Kelas B didampingi oleh Widyaiswara drh. Dwi Windiana, M.Si, drh. Nafrina Lanniari, M.Si. dan drh. Dwida Agustina Suherman. Salah satu peserta pelatihan yaitu bapak Sofyan, menyampaikan terkait antusiasnya dalam mengikuti kegiatan pelatihan ini terutama alasannya untuk belajar terkait penanganan penyakit yang disesuaikan dengan gejala yang terlihat sangat penting untuk peningkatan kesehatan ternak di lapangan. [DAS-05/12/2023]

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *