by

Embung Senjata Andalan Petani Ciamis Hadapi Musim Kemarau

MARGOPOST.COM | Ciamis – Menghadapi musim kemarau di tengah pandemi Covid-19, Kementerian Pertanian terus melakukan antisipasi untuk menjaga stok pangan nasional. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan pertanian tidak boleh berhenti demi mencukupi pangan 267 juta jiwa masyarakat Indonesia.

“Kita harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama kemarau. Dalam kondisi apa pun, pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian tidak boleh bersoal, penyuluh harus dampingi petani manfaatkan infrastruktur air seperti embung, dam parit maupun long storage saat kemarau datang,” tegas Menteri Pertanian SYL.

Hal ini senada dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi yang menjelaskan pentingnya peran penyuluh dalam mendukung kinerja petani di tengah ancaman musim kemarau.

“Para petani merupakan pahlawan pangan, oleh karena itu Kostratani mendorong peran penyuluh untuk meningkatkan produktivitas petani. Terutama dalam menghadapi musim kemarau seperti ini,” ujar Prof. Dedi Nursyamsi.

“Di Indonesia, terdapat 4 juta hektare lahan sawah tadah hujan dan lahan kering yang berpotensi ditingkatkan indeks pertanamannya jika tersedia sumber air irigasi. Embung, dam parit, sadap air, dan bangunan air lainya merupakan solusi untuk mengirigasi lahan tersebut, “ jelas Dedi.

Musim kemarau juga mengancam petani padi dan palawija di desa Sindangrasa, Kecamatan Banjar Anyar, Kabupaten Ciamis. Oleh karena itu Kostratani BPP Banjaranyar bersama Kelompok Tani Karyamukti I membangun embung sebagai media persediaan dan penyimpanan air di musim kemarau. Sebanyak 19 orang petani bergotong royong membangun embung (06/09/20) berukuran 500 m3 untuk mengaliri 25 hektar area persawahan. Pembuatan embung ini diperkirakan selesai dalam waktu satu bulan.

Koordinator Penyuluh Kostratani BPP Banjaranyar, Hj Umi Faridah, SP yang ikut mendampingi langsung pembangunan embung menjelaskan, “ Pembangunan embung ini diharapkan dapat menjadi persediaan air di musim kemarau sebagai media irigasi sawah padi dan palawija sehingga indeks pertanamannya juga dapat meningkat”

“Selain itu embung ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat pemeliharaan ikan sehingga dapat menambah penghasilan kelompok tani juga,” tambah Faridah. (/RHB)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *