MARGOPOST.COM | LOMBOK – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta warga Nusa Tenggara Barat (NTB) tak mempercayai informasi soal gempa selain dari pihak BMKG. Dwikorita juga mengimbau warga NTB untuk tetap tenang ketika terjadi gempa susulan.
“Yang lebih penting agar masyarakat tetap tenang, patuhi arahan dari BPBD setempat, serta selalu ikuti perkembangan BMKG dan jangan terpancing isu yang tak bertanggung jawab,” kata Dwikorita saat video conference langsung dari Lombok, NTB, di Kantor BMKG, Jakarta Pusat, Minggu 29 Juli 2018.
Dwikorita menuturkan, telah terjadi ratusan gempa susulan pasca gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang NTB pada Minggu 29 Juli pagi. Kekuatan gempa susulan paling besar berkekuatan 5,7 SR.
“Berdasarkan hasil monitoring BMKG sampai pukul 21.20 WIB terekam perkembangan terakhir gempa susulan sebanyak 203 kali gempa susulan dengan magnitudo 3,7 dan terkecil 2,1,” ujar Dwikorita.
Hasil analisis BMKG telah terjadi penurunan kekuatan dan intensitas gempa di NTB. Namun, pihak BMKG memprediksi situasi tersebut akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
“Melihat frekuensi magnitudo, ada kecenderungan frekuensi tempat kejadian semakin menurun. Artinya, jedanya makin panjang. Dengan melihat kecenderungan ini nampaknya sangat kecil terjadi gempa dengan kekuatan besar dari gempa utamanya,” kata Dwikorita.
BMKG, katanya, tetap akan memantau perkembangan gempa NTB dan hasilnya akan diinformasikan ke pemangku kepentingan, media dan masyarakat.
Kepada warga NTB, diimbau juga untuk mengikuti segala prosedur baik dari pihak BPBD maupun pemerintah setempat. Apabila terjadi gempa susulan, segera menjauh dari bangunan seperti rumah, toko maupun gedung. (Viva) //PUT
Comment