by

Resesi di Depan Mata, Ini Strategi Kemenparekraf

MARGOPOST.COM | Jakarta – Ancaman resesi juga membayangi sektor pariwisata. Siap tidak siap, Kemenparekraf dituntut menyusun strategi supaya pariwisata tetap berjalan dan tetap cuan.
Traveler tentu banyak mendengar dan membaca bagaimana resesi menjadi topik yang sedang hangat dibicarakan. Semua sektor akan terpengaruh, termasuk pariwisata.

Menghadapi ancaman resesi, Kemenparekraf tetap optimistis pariwisata tetap bisa berjalan asalkan punya strategi dan pemasaran yang tepat.

“Resesi tantangan tapi juga peluang. Tantangan nya adalah bagaimana menghadirkan wisatawan asing sebanyak dulu bakalan sulit, karena orang mikir-mikir untuk liburan. Namun bukan berarti tidak ada peluang,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini.

“Yang traveling itu siapa saja? Orang kaya pasti tetap akan berwisata dan itu yang kita tangkap. Bagaimana dia memesan perjalanan, kemana tujuannya, Nah kita incar travel agent yang melayani kelompok ini,” dia menambahkan.

Ayu ingin mengincar para wisatawan yang berkualitas, seperti yang diungkapkan Menparekraf Sandiaga Uno.

“Menteri kan bilang quality tourism, mereka banyak tinggalnya, banyak menghabiskan atau berbelanja. Dan, ini peluang untuk kita,” dia menambahkan.

Selain wisatawan asing, Ayu mengatakan wisatawan domestik juga berpeluang dalam menggerakkan wisata Indonesia. Kemenparekraf akan menyediakan paket-paket wisata serta memberi jalan untuk UMKM.

“Di saat sulit menggaet wisatawan dunia, berarti kita harus gerakan yang dalam negeri. Kan sudah ada Bangga Buatan Indonesia nih dan turunannya adalah berwisata di Indonesia,” kata Ayu.

“Ternyata orang Indonesia belum kenal kan dengan semua wisatanya. Nah bagaimana cara mereka untuk berwisata ini dipermudah. Mungkin dengan menawarkan paket wisata dengan harga kompetitif misalnya, juga kita kasih jalan juga untuk UMKM memasarkan produknya,” Ayu menjelaskan.

Untuk menghadapi resesi, pariwisata perlu memperhatikan 3 poin penting dan didukung oleh kerjasama dan event demi menggairahkan pariwisata.

“Tiga hal saja yang utama yaitu wisatawan mancanegara, wisatawan domestik dan citra Indonesia. Baru kemudian aktivasi dan kerjasama dengan mitra, event-event, biar orang tetap bergairah. Kami percaya wisata itu hasilnya langsung berdampak kepada masyarakat,” ujar Ayu./ppt

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *