by

Politik Anggaran Dukung Program Prioritas

-Nasional, Politik-2,602 views

Politik Anggaran Dukung Program Prioritas


MargoPost.com – POLITIK ANGGARAN YANG DIBARENGI DENGAN PROGRAM PRIORITAS DAN SINKRONISASI, MENJADI KUNCI UTAMA TERCAPAINYA PROGRAM-PROGRAM YANG MENJADI FOKUS PEMERINTAH.

Dalam beberapa kesempatan Presiden kerap berbicara tentang politik anggaran. Salah satunya ketika Presiden memberi pengarahan kepada kepala daerah terpilih hasil Pilkada serentak di Istana Negara, Jumat, 8 April 2016. Di forum tersebut, Presiden meminta para kepala daerah mengendalikan politik anggaran di daerahnya. Caranya dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar untuk rakyat dan menyinkronkan anggarannya dengan pemerintah pusat.

Politik anggaran sebenarnya adalah cara pemerintah untuk menggunakan anggaran yang terbatas agar dapat digunakan secara maksimal untuk mensejahterakan masyarakat lewat program yang tepat sasaran. Ini sesuai dengan prinsip ekonomi. Bagaimana dengan modal minimal dihasilkan keuntungan sebesar-besarnya.

Itulah sebabnya, prioritas pembangunan menjadi hal penting. Pada akhirnya upaya membangun di sektor manapun juga tujuan akhirnya harus bisa meningkatkan produktivitas rakyat, meningkatkan daya saing, dan membangun manusia menuju kesejahteraan rakyat. Tiga hal yang selalu ditegaskan oleh Presiden dalam berbagai kesempatan.

Cara untuk mencapai ketiga hal di atas adalah menggenjot pembangunan infrastruktur dasar meliputi jalan, jaringan kereta api, pelabuhan, bandara, fasilitas kesehatan, dan pendidikan. Politik anggaran mendukung dan fokus pada sektor-sektor tersebut sehingga anggaran bisa dialokasikan secara maksimal.

Distribusi anggaran sesuai program prioritas menjadikan kementerian yang punya banyak program prioritas akan mendapat anggaran lebih besar. Demikian pula sebaliknya. Secara berjenjang kementerian ini pun akan mendistribusikan anggarannya pada direktorat dengan kriteria yang sama.

Cara penganggaran seperti ini tentu saja berbeda dengan cara sebelumnya, yang membuka peluang bagi penghambur-hamburan keuangan negara. Bahkan Presiden meminta Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk menghilangkan program pemerintah yang tidak jelas dan memiliki kalimat bersayap serta tidak konkrit dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016.

“Jangan muncul lagi jenis program yang tidak jelas. Saya ulangi lagi, jangan muncul lagi jenis program yang tidak jelas, tidak konkrit dan kalimat yang absurd. Misalnya di Kementerian Kelautan dan Perikanan, seperti pemberdayaan nelayan. Yang jelas saja misalnya beli kapal, beli jaring, atau beli benih. Kalau pemberdayaan nelayan nanti cat trotoar di pinggir jalan itu masuk,” kata Presiden.

Agar berhasil, politik anggaran harus dibarengi dengan koordinasi intensif antar kementerian, antar lembaga, dan antar pusat dan daerah. Sebagai contoh pembangunan sebuah bandar udara butuh lahan yang izinnya dikeluarkan oleh kepala daerah. Sedangkan izin merupakan ranah Kemenhub, anggarannya berasal dari Kementerian Keuangan. Belum lagi akses jalan menuju ke sana, menjadi tanggungjawab Kementerian PUPR. Itulah sebabnya sinkronisasi menjadi satu-satunya pilihan. Ego sektoral semestinya ditinggalkan.

Itulah sebabnya, ketika Menteri Perhubungan, Jonan mau memindahan pelabuhan udara di Wasior, ia meminta izin Presiden. Presiden setuju dan meminta kepala daerah untuk menyediakan lahannya.

Inilah salah satu bentuk sinkronisasi untuk mendukung program prioritas pembangunan infrastruktur di sektor perhubungan.//Put

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *