by

Pemerintah Terus Mengupayakan Penanganan Darurat Bencana Gempa Di Lombok

MARGOPOST.COM | JAKARTA – Guncangan gemba yang bermagnitudo 7 yang memporak-porandakan wilayah Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, dan wilayah sekitarnya pada Minggu (5/8/2018) sekitar pukul 18.46 WIB, telah menelan korban jiwa hingga 227 orang hingga Rabu sore (8/8/2018) seperti yang disampaikan Koordinator Misi SAR Gempa Lombok I Nyoman Sidakarya. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, kerusakan terparah ada di Lombok Utara karena dekat dengan pusat gempa. Rumah-rumah di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur yang sebelumnya hanya rusak ringan karena diguncang gempa 6,4 SR pada 29 Juli 2018 lalu menjadi rusak berat akibat guncangan gempa bermagnitudo 7 pada hari Minggu. Tim SAR gabungan terus melakukan upaya evakuasi dan penyisiran terhadap puing-puing bangunan yang berserakan. Warga yang masih trauma dengan goncangan kuat pada Minggu malam itu memilih untuk mengungsi dan enggan kembali ke rumah meski rumahnya tidak rusak.

Pasca-gempa, Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi meliburkan semua sekolah di Pulau Lombok. Sekolah diliburkan mulai Senin (6/8/2018) hingga waktu yang belum ditentukan. Selain itu, TGB juga menginstruksikan agar tenaga kesehatan tetap masuk bekerja memberi pelayanan medis yang maksimal untuk korban gempa.

Masa tanggap darurat masih akan berlangsung hingga 11 Agustus 2018. Gubernur TGB mengaku masih terus mengumpulkan informasi, khususnya terkait keadaan di Lombok Utara. TGB mengatakan, pemprov bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan kabupaten serta kota terdampak gempa lainnya, juga pemerintah pusat, untuk menangani dampak musibah ini. Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan menggunakan sumber informasi terpercaya resmi dari BMKG, BNPB, pemerintah daerah, kepolisian dan pihak berwenang lainnya.(odt)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *