by

Pemerintah Mengalokasikan Tambahan Pupuk Subsidi 14 Triliun di Tahun 2024 untuk Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional

MARGOPOST.COM | Jakarta – BPPSDMP melaksanakan Konfrensi Pers TOT “Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional” pada hari Senin, 19 Februari 2024 melalui aplikasi Zoom. Acara ini dilaksanakan dalam rangka upaya menyebarluaskan informasi Training of Trainers (TOT) dengan tema “Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional” yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 – 22 Februari 2024.

Penambahan subsidi pupuk sebesar 14 Triliun di tahun 2024 ini fokus  dalam peningkatan produksi padi dan jagung untuk mancapai swasembada dan mengurangi impor.

Dalam pemaparannya Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP menyampaian ada 4 hal penting yang harus dilakukan untuk memastikan program ini berjalan dengan maksimal.

  1. Petani harus mendapatkan benih dan pupuk tepat waktu pada waktu musim tanam dan jangan sampai telat agar bisa dimanfaatkan para petani secara tepat guna.
  2. Nutrisi pupuk digunakan dengan baik dan benar dan harus memperhatikan komposisi yang berimbang terhadap penggunaan pupuk kimia sesuai kebutuhan tanah yang akan digarap agar tidak mubajir dan tepat sasaran.
  3. Pengendalian hama harus dilakukan dengan benar agar tidak meracuni tanaman agar tidak menghambat pertumbuhan sehingga berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas produksi pertanian.
  4. Memastikan pendampingan para petani oleh tenaga penyuluh agar petani tidak bekerja sendirian tanpa adanya arahan yang benar untuk memaksimalkan produksi para pertani.

Sebagai informasi, sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49 Tahun 2020, pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani yang telah bergabung dalam kelompok tani yang menyusun Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Dan petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi itu petani yang sudah tercatat di e-RDKK sesuai pengajuan yang diterima Kementan dari usulan pemerintah daerah.

Selama beberapa tahun terakhir ini meningkatnya harga pupuk dunia telah mengakibatkan semakin berkurangnya besaran jumlah pupuk yang disubsidi oleh pemerintah sampai kepada tangan petani. Ini diakibatkan dampak perang Rusia Ukraina yang menyebabkan kelangkaan pupuk karean bahan-bahan utamanya berasal dari negara tersebut. Tentunya pemerintah terus mengupayakan solusi-solusi yang kongkrit melalui berbagai program yang diluncurkan oleh Kementan agar bisa keluar dari situasi yang sulit ini secara perlahan.

Semua insan pertanian harus aktif bekerja keras dan berkolaborasi. Tentunya peran penyuluh sebagai garda terdepan mendampingi petani di lapangan serta dukungan semua pihak seperti Perhiptani, KTNA termasuk P4S untuk bahu membahu mensukseskan program pemerintah melalui Training of Trainers./odt

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *