by

Mengapa ada orang segar bugar walau kurang tidur

-Gaya Hidup-1,374 views

MARGOPOST.COM | – Ada orang yang bisa bangun pagi padahal begadang semalaman. Namun, ada pula yang kesulitan bangun pagi walau tidur tak terlalu larut malam.

Ternyata, ada alasan ilmiah mengapa ada orang-orang yang segar bugar walau kurang tidur. Menurut penelitian baru, hal ini dapat ditelusuri ke komponen susunan genetik yang disebut microRNAs.

Para peneliti dari Perelman School of Medicine, University of Pennsylvania, mempublikasikan sebuah penelitian yang menjelaskan secara detail bagaimana kurang tidur memengaruhi microRNA dalam darah seseorang.

Menurut Science Daily, ini adalah laporan riset pertama dari jenisnya yang mengungkap bahwa microRNAs berubah karena kondisi kurang tidur selama 39 jam berturut-turut.

Tertulis dalam jurnal Nature, microRNA atau miRNA adalah RNA kecil tanpa kode, pengatur utama ekspresi gen yang memandu informasi dalam gen untuk dibuat menjadi protein fungsional. MiRNA biasanya menekan ekspresi RNA target messenger mereka, mencegah translasi menjadi protein.

Jadi, bahkan jika Anda belum pernah mendengarnya sebelumnya, miRNA yang tak terhitung jumlahnya telah bekerja dalam tubuh selama Anda hidup.

Selama penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Pennsylvania , 32 orang dewasa ikut serta dalam percobaan lima hari. Pertama, peserta diberi kesempatan dua malam tidur selama delapan jam. Ini berfungsi sebagai kontrol.

Kemudian, mereka mencoba periode kurang tidur. Selama percobaan ini, para peserta diminta untuk tidak tidur selama 39 jam berturut-turut.

Akhirnya, para peserta diberi kesempatan untuk tidur selama dua malam. Tiap malam delapan hingga sepuluh jam, seperti waktu standar yang disarankan untuk tidur malam yang sehat.

Setelah porsi penelitian tidur selesai, peserta menjalani tes untuk mengukur kecepatan dan akurasi otak untuk melakukan tes kognitif. Latihan untuk menguji perhatian dan memori diberikan, dan sampel darah peserta diambil pada enam titik waktu yang berbeda. MiRNA dari plasma juga dianalisis pada banyak titik waktu.

Hasilnya, dibandingkan dengan status mereka sebelum penelitian berlangsung, 10 miRNAs menunjukkan perubahan yang dapat diamati dalam tingkat ekspresi pada subjek yang mengalami kurang tidur, dibandingkan dengan 18 miRNA dengan perubahan tingkat ekspresi pada subjek yang mengalami kurang tidur dan stres psikologis.

Selanjutnya, sampel darah miRNA yang diambil sebelum penelitian dimulai mampu menentukan 14 miRNAs yang dapat diandalkan dalam hal kinerja perhatian selama masa kurang tidur, tujuh miRNAs dengan andal memprediksi kinerja kognitif selama kurang tidur, dan sepuluh miRNAs dapat memprediksi kinerja memori.

“Temuan ini menunjukkan untuk pertama kalinya miRNAs dapat melacak respons terhadap kondisi kurang tidur dan kombinasi yang merugikan dengan tekanan psikologis dan memprediksi perbedaan individu yang kuat dalam berbagai jenis kinerja kognitif,” jelas Dr. Namni Goel, profesor Psikologi dan penulis senior makalah.

“Dengan demikian,” lanjutnya, “miRNAs adalah biomarker yang layak dari kurang tidur, stres psikologis, dan kerentanan kognitif pada manusia dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu yang membutuhkan penanggulangan atau intervensi seperti kafein atau tidur siang untuk meredakan atau mencegah gangguan yang terkait dengan kurang tidur.”

Para ilmuwan di balik penelitian ini berharap hasilnya dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi mereka yang memiliki risiko tertinggi untuk efek negatif kurang tidur. Kemampuan untuk mengidentifikasi ini dapat memungkinkan tenaga medis profesional untuk menentukan urgensi pasien mana yang harus menerima intervensi medis untuk mencegah efeknya.

Hasil riset terobosan ini akan dipresentasikan pada Annual Meeting of the Associated Professional Sleep Societies pekan mendatang.

Selama ini, para ilmuwan telah menemukan kaitan antara kondisi kurang tidur dengan berbagai masalah kesehatan. Sebut saja kanker, penyakit kardiovaskular, alzheimer dan kelainan lain. Penelitian terbaru ini menunjukkan bahwa kurang tidur berarti penurunan kinerja kognitif bagi sebagian orang dewasa.//PUT

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *