by

BPPSDMP Kementerian Pertanian Gelar Acara “Bakpia” dan Kunjungan Pers ke P4S 2019

MARGOPOST.COM | Bogor – Dalam mewujudkan visi kedaulatan pangan bangsa melalui Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) memiliki peran utama dibidang pengembangan sumberdaya manusia (SDM) pertanian dan penyuluhan pertanian untuk tercapainya SDM pertanian yang profesional dan kompetitif.

Dalam acara Bincang Asik Seputar Pertanian Indonesia (Bakpia) dan Kunjungan Pers ke P4S yang diselenggarakan BPPSDMP di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara,  Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/3/2019), Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya yang hadir saat itu menjelaskan pihaknya kini fokus meningkatkan penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan hingga ke desa-desa. Peningkatan kualitas para penyuluhnya pun harus terus diupayakan.

“Tugas penyuluh itu bukan hanya meningkatkan SDM pertanian, mereka juga harus mau dan mampu meningkatkan organisasi kelompok tani, produksinya dan usaha taninya,” ujarnya.

Tiga pilar utama yang harus bergerak bersama dalam meningkatkan kompetensi pertanian yaitu pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan. “Hal tersebut mampu meningkatkan produktivitas pertanian”, tandasnya.

Peningakatan produktivitas pertanian pengembangan SDM Pertanian merupakan salah satu nawacita pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan, menuju lumbung pangan dunia 2045. Bustanul mengatakan, penyuluhan pertanian terus berusaha meningkatkan kelembagaan, kualitas dan kuantitas penyuluh baik ditingkat kecamatan sampai desa. Penyuluh tidak hanya mampu menggerakkan, tetapi juga harus mampu membimbing kelompoknya agar mampu meningkatkan produktivitas dan produksi.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa pihaknya kini tengah dalam upaya peningkatan kompetensi pemuda tani untuk mencetak petani millenial. Dalam melakukan program ini pihaknya kini telah mengeluarkan beberapa trobosan.

“Pertama modernisasi pertanian itu sendiri supaya petani anak-anak muda bisa tertarik. Kedua kita melakukan pelatihan sesuai kebutuhan petani muda itu sendiri di samping juga aksessibilitas produksi pertanian kita perbaiki ke depannya,” katanya.

Peluang untuk menggarap para petani muda ini masih terbuka lebar. Kini telah diadakan  program pelatihan untuk kelompok petani muda, yaitu para santri milenial yang ia targetkan 4.000 kelompok tani seluruh Indonesia untuk tahun 2019.

“Kita pelatihan kemudian kita inventaris termasuk kebutuhannya apa supaya mereka berdaya saing dan terus bergerak di bidang pertanian,” katanya.

Kepala BBPKH Cinagara, Wisnu Wasesa Putra menambahkan, untuk melakukan pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM milenial yang berdaya saing, saat ini tengah dilakukan pelatihan tematik peternakan kepada santri milenial. Ada beberapa pelatihan teknis dan vokasi yang diberikan untuk masuk ke dunia usaha, industri dan kerja. Harapannya SDM dan pelaku pertanian kita bisa diterima di Indonesia dan internasional.

“Kalau kita lihat dari program Kementrian Pertanian itu adalah 1 juta petani millenial. Kalau kita buat kelompok tani setiap kelompok 25 orang, itu ada sekitar 40 ribu kelompok petani millenial. Untuk program tahun 2019 salah satunya program kelompok tani Santri Millenial,” ungkap Wisnu.

Dalam rangkaian acara tersebut yang berlangsung selama 2 hari, dilanjutkan dengan acara kunjungan pers bersama sejumlah awak media ke Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S).

Hari pertama Selasa (12/03/2019), ke P4S Antanan Kampung Tarikolot, Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Bogor yang diterima oleh Ketua Ir. Suhandi. Yang memberikan penjelasan pengembangan usaha tanaman Lida Buaya, dengan pemupukan yang baik, sehingga jumlah produksi dapat ditingkatkan.

Hari kedua Rabu Selasa (12/03/2019), ke P4S Cilangkap Sub 1 Cikembar, Sukabumi yang diterima oleh Ketua Slamet Wuryadi. Memberi penjelasan tentang pengembangan usaha budidaya burung Puyuh yang baik dan benar. /*odt

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *