by

Bersama Tokoh Agama dan Adat, Menhan Gelorakan Persatuan

MARGOPOST.COM | JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu bersama sejumlah tokoh pemuka agama dan tokoh adat kembali mengajak seluruh komponen bangsa untuk terus menjaga nilai-nilai Pancasila dan menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Hal tersebut disampaikan melalui Deklarasi Damai pada Acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Tokoh Agama dan Adat dengan tema “Jaga Bhineka Tunggal Ika, Siap Bela Negara, Indonesia Rumah Kita”, Rabu (2/10/2019), di Jakarta.

Acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Forum Rekat (Rekonsiliasi Masyarakat) Indonesia untuk kesekian kalinya tersebut kembali digelar dengan tujuan antara lain lebih untuk merekatkan seluruh anak bangsa dengan menghadirkan para tokoh dari pemuka agama dan adat agar semangat persatuan dan kesatuan kembali digelorakan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Selain itu, acara ini juga dimaksudkan untuk menguatkan dan menggelorakan nilai-nilai Pancasila dan persatuan Indonesia, serta membangun kembali semangat Sumpah Pemuda.

Kehadiran Menhan dalam acara tersebut diharapkan mampu menjadi pelopor dan penggerak seluruh elemen masyarakat dalam menguatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dengan meminimalisir dan memperkecil rasa perbedaan di antara anak bangsa, baik dalam hal agama, suku, maupun adat istiadat.

Sebagaimana yang disampaikan Menhan pada saat menerima penganugerahan dan penghargaan gelar Bapak Bela Negara dan diangkat sebagai Anak Adat Desa Babronko, Distrik Umandow, Jayapura, Papua, pada 18 September 2019 lalu.

Menhan pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk merapatkan barisan dan memperkuat persatuan dalam berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain didunia, sehingga bangsa Indonesia tetap maju dan tetap ada sepanjang zaman.

“Perkecil perbedaan dan perbesar persamaan, kita semua bersaudara, satu bangsa, satu tanah air, satu negara, dan satu tujuan,” tegas Menhan.

Indonesia, lanjutnya, sebagai negara kepulauan yang kaya dengan keanekaragaman adat, budaya, tradisi, serta agama, yang telah dipersatukan dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa akan tetap terus digelorakan, dijaga, dan dilestarikan melalui berbagai upaya dan sarana menuju Indonesia yang lebih maju, Indonesia yang sejahtera, dan sentosa.

Untuk itu, Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa harus terus disosialisasikan dalam segala bentuk baik nilai-nilai yang terkandung di dalamnya agar mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan segala perkembangan dan dinamika komunikasi dalam masyarakat.

“Perlu disadarai bahwa persatuan rakyat adalah sumber pertahanan terkuat. Oleh karenanya, Pancasila sebagai alat pemersatu hendaknya dijadikan etos bangsa dan media untuk merajut kembali persatuan bangsa, mengeratkan hubungan antaragama dan antaretnis di tengah gencarnya pengaruh budaya dari luar yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa,” tutur Menhan.

Sehingga, kata dia, meski Indonesia memiliki keragaman etnik, agama, keyakinan, budaya, tradisi, serta bahasa, tetaplah menjadi “Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa Indonesia” dalam bingkai NKRI yang kokoh.

Selain itu, Menhan mengingatkan bahwa Pancasila sebagai sebuah ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia, semestinya harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi landasan nilai dan prinsip yang terus mengalir bagi setiap generasi penerus bangsa.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *