by

Saat Plat Motor Indonesia Berada di Jalanan Yunani

Margo Post.com | Athena, Yunani:  Siapa yang menyangka jika di kota Athena Yunani akan menemukan motor ber-plat nomor Indonesia. Ya, plat nomor B-3737 UNM, plat nomor daerah Jakarta Utara dapat ditemui di negeri para dewa tersebut. Pertanyaan lanjutan adalah, siapa kah pengendara yang berani membawa motor tersebut hingga ke Athena. Dia adalah Stephen Langitan, Solo Rider Adventure Jakarta – London 30.000 km yang memulai perjalanannya sejak 25 Maret 2018 dari Jakarta dan rencana nya akan berakhir di London pada saat perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2018 sekaligus mengikuti upacara Peringatan HUT RI di KBRI London.

Pada tanggal 26 Juni 2018, Sdr. Langitan telah memasuki wilayah Yunani melalui Turki. Negara Eropa pertama yang dilalui sebelum tiba di tujuan akhir di London. Cuaca hujan yang terus-menerus menjadikan Stephen Langitan baru tiba di Athena pada 29 Juni 2018 dan langsung disambut oleh Duta Besar RI dan Staf KBRI Athena. Duta Besar menyatakan kekagumannya atas tekad dan keberanian Langitan dalam melakukan perjalanan yang cukup jauh bahkan dengan pesawat sekalipun.

Ketibaan Langitan di Athena tepat menunjukkan odometer pada 19.900 km. Pada tanggal 5 Juli 2018, Duta Besar RI melepas keberangkatan Langitan menuju London melalui Roma, setelah sebelumnya kendaraan Kawasaki Versys-X tersebut diinapkan dulu di Dealer Kawasaki TeoMotor Athena, untuk memastikan kondisi kendaraan aman dan tidak terdapat masalah untuk melanjutkan perjalanan.

Perjalanan Langitan membawa misi persaudaraan, perdamaian, dan juga pesan keselamatan berkendaraan sekaligus mengikuti perayaan HUT kemerdekaan RI di London. Perjalanan Sdr. Stephen Langitan Jakarta-London 30.000 km juga merupakan salah satu bentuk pengenalan Indonesia kepada masyarakat di negara-negara yang dilewati. Perjalanan yang disebut dengan perjalanan “Bendera Merah Putih” tersebut sebagai bentuk dukungan dalam melakukan promosi Indonesia ke seluruh dunia. Untuk itu, Selama perjalanan, Langitan berusaha menghindari jalan utama maupun jalan tol, dan lebih memilih melalui jalan-jalan perkampungan untuk berinterkasi dengan masyarakat dan memperkenalkan Indonesia.

Di antara kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama perjalanan, kesulitan terbesar adalah menghadapi gelombang panas di Pakistan yaitu sekitar 48°C, hingga ybs pernah terjatuh di Pakistan, dikarena merasakan pusing kekurangan oksigen di perbatasan gunung Afghanistan. Hal tersulit lainnya adalah saat badai pasir di Iran, dimana selama badai pasir tersebut, ybs harus menyetir dengan kecepatan penuh sejauh 400 km untuk menghindari terkubur di bawah pasir.

​Pesan dari perjalalanan Langitan adalah bahwa “Apapun rintangan yang kita hadapi di depan dapat kita atasi, asal dilakukan dengan keteguhan hati dan niat yang baik”, ujar Langitan sebelum keberangkatannya menuju Roma. / Ratu.-

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *