MargoPost.com – Salah satu komitmen BPJS Kesehatan adalah memastikan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, profesional, dan memuaskan. Oleh karena itu, selain menerapkan seleksi ketat melalui proses kredensialing bagi fasilitas kesehatan yang hendak menjalin kerja sama, secara rutin BPJS Kesehatan juga turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi pelayanan peserta JKN-KIS di suatu fasilitas kesehatan.
“Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) adalah ujung tombak program JKN-KIS. Jika perannya sebagai gate keeper berjalan optimal, maka peserta JKN-KIS yang bekunjung dapat dilayani dengan maksimal dan tuntas. Efek ke depannya, jumlah rujukan dapat dikendalikan sesuai kebutuhan medis dan pembiayaan kesehatan pun terkontrol,” ucap Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris saat meninjau salah satu fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan, Klinik PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana Papua, Jumat (13/04). Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan Wahyuddin Bagenda, Direktur Kepatuhan, Hukum, dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Bayu Wahyudi, serta Anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan La Tunreng.
Dalam kunjungannya, Fachmi pun memberikan apresiasi terhadap pelayanan, fasilitas kesehatan dan tenaga medis di klinik tersebut. Sejumlah fasilitas yang dimiliki Klinik PT Freeport Indonesia tersebut antara lain mencakup fasilitas radiologi, ruang resustasi, emergency room, dan ruang observasi berstandar internasional.
“Dengan segala keunggulan fasilitas tersebut, kami berharap ke depannya PT Freeport Indonesia dapat menjadi role model bagi fasilitas kesehatan tingkat pertama lainnya dalam memberikan pelayanan kepada peserta JKN-KIS yang berkunjung. Bagaimana pun juga, kepuasan dan kenyamanan peserta JKN-KIS dalam memperoleh pelayanan kesehatan adalah prioritas kita bersama,” ucap Fachmi.
Sebagai informasi, Klinik PT. Freeport Indonesia telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sejak tahun 2015 dengan jumlah peserta 12.329 per April 2018.. Klinik ini tak hanya menerapkan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang bertujuan mengendalikan jumlah penderita penyakit diabetes melitus dan hipertensi, melainkan juga memiliki Program Public Health Malaria Control (PHMC) yang bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan dan program pencegahan penyakit malaria kepada masyarakat setempat.
“Dalam memberikan pelayanan kepada peserta JKN-KIS, kami juga selalu mengedepankan sistem rujukan berjenjang sesuai dengan regulasi dan aturan yang berlaku. Secara aktif kami juga terus berupaya meningkatkan kompetensi dokter dalam mendiagnosa penyakit, sehingga rujukan berjalan dengan optimal sesuai dengan indikasi dan kebutuhan medis peserta,” ujar salah satu perwakilan manajemen Klinik PT Freeport Indonesia dr. Darma Irawan yang hadir bersama Manager PHMC Govrel Waraori.//Put
Comment