MARGOPOST.COM | — Mantan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan era Orde Baru, Siswono Yudo Husodo, ikut angkat bicara terkait berita bohong yang disebarkan aktivis, Ratna Sarumpaet. Menurut Siswono, apa yang dilakukan Ratna dapat merusak citra bangsa di mata dunia.
“Kita semua turut prihatin karena budaya politik yang sedang melanda tanah air kita ini. Kita tidak terbayangkan ada skenario seolah-olah dipukuli padahal seseorang yang sedang operasi plastik dan kemudian itu (kebohongan) diviralkan, disambut dengan statement-statement yang menyudutkan pihak yang lain, tidak terbayangkan,” katanya pada wartawan usai meresmikan Masjid At Taqwa di lingkungan Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis 4 Oktober 2018.
Menurut Siswono, saat ini masyarakat seharusnya sedang belajar berdemokrasi yang santun dan tanggung jawab setiap elite politik adalah melakukan pendidikan politik yang santun. “Oleh karena itu, saya berharap pelajaran terbongkarnya skenario ibu Ratna Sarumpaet menjadikan kesadaran bagi kita semua untuk berpolitik secara santun,” tuturnya.
Terkait hal tersebut, pria yang menjabat sebagai Ketua Yayasan Universitas Pancasila ini pun berharap aparat penegak hukum dapat bertindak tegas terhadap siapapun yang melakukan kebohongan publik, terlebih di saat musim politik seperti ini.
“Kalau di masa yang lalu penciptaan ketertiban itu dilakukan secara represif, kalau ke depan ini penciptaan ketertiban itu dilakukan melalui pendekatan hukum yang tegas. Oleh karena itu, pada mereka yang melakukan tidak sepatutnya, seperti yang juga dilakukan bu Ratna Sarumpaet, ini tugas polisi dan penegak hukum untuk menegakan ketertiban agar menjadi pelajaran bagi semua pihak dalam berpolitik.”
Tak hanya itu saja, Siswono juga berharap semua yang terkait dengan peristiwa tersebut bisa diusut secara tuntas. “Tapi perlu diketahui juga, sebagian yang memviralkan itu merasa percaya dia dipukuli, jadi mereka juga jadi korban dari pembohongan. Untuk seorang Ratna Sarumpaet yang sudah berusia lanjut dan pendidikan yang cukup, sebetulnya tidak pantas untuk melakukan cerita-cerita seperti itu,” katanya.
“Saya khawatir kalau saja tidak terbongkar seolah-olah negara ini dilihat luar negeri kaya apa coba, seorang wanita dipukuli dalam kontestasi politik kan memalukan sekali itu yang tidak ditimbang. Dalam segala hal kita harus menjaga citra dari negara kita,” timpalnya lagi.//viva/mp,ratu
Comment