by

Kisah Terungkapnya Rekayasa Nining 1,5 Tahun Ditelan Ombak Palabuhanratu

MargoPost.com |  Sukabumi – Sabtu 30 Juni 2018, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, heboh. Nining Sunarsih (52) yang dilaporkan hilang digulung ombak laut selatan, Palabuhanratu, 8 Januari 2017, kembali ke keluarga.

Lebih hebohnya lagi, Nining ditemukan dengan pakaian dan sandal yang sama saat dia dilaporkan hilang 1,5 tahun lalu.

Drama ditemukannya Nining diwarnai bumbu misteri. Pihak keluarga menyebut bahwa Nining minta dijemput melalui mimpi. Tidak hanya sekali, tapi beberapa kali. Kerabat keluarga Nining, Jejen, menuturkan menganggap mimpi tersebut sebagai ilham.

Akhirnya, dia dan beberapa kerabat juga putranya Nining berangkat ke Pelabuhan Ratu, Sabtu 30 Juni 2018, jam 00.00 WIB.

“Jam 12-an malam, sudah tergeletak di pesisir mungkin kena ombak terseret-seret,” kata Jejen di Sukabumi, Senin 2 Juli 2018.

Keluarga yakin perempuan tersebut adalah Nining. Keluarga lantas membawanya pulang ke rumah. Saat itu, Nining dalam kondisi sadar namun tidak banyak berkomunikasi.

“Saya sudah kenal memang itu raganya, dari wajah, rambut, pakaiannya, cuma kalau dulu agak gemuk ini kurus,” kata Jejen.

Polisi dan Dokter Turun Tangan

Polisi meyakini bahwa Nining Sunarsih tidak tenggelam, lalu kemanakah Nining Sunarsih pergi selama 1,5 tahun? (Foto: Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

Di tengah kehebohan Nining yang kembali ke tengah keluarga setelah 1,5 tahun dikabarkan tenggelam di laut selatan Jawa, polisi turun tangan. Beberapa saksi diperiksa guna mengetahui dan menelusuri fakta-fakta seputar hilangnya Nining.

Beberapa ahli dan dokter diperiksa terkait tenggelamnya Nining. Beberapa temuan diungkap, termasuk tidak adanya bukti bahwa Nining tenggelam di Palabuhanratu.

Setelah diperiksa dokter, kondisi Nining sehat walafiat. Bahkan, dokter tak menemukan ada tanda-tanda tenggelam dalam paru-paru Nining.

“Tidak ada tanda-tanda tenggelam,” kata Kepala Bidang Penanganan Keluhan RSUD R Syamsudin SH, dr. Wahyu Andriana, Selasa (3/7/2018).

Meski fisik dan kesehatannya normal, kata dokter Wahyu, namun kondisi Nining lemah. Dokterpun kesulitan mengecek kesehatan Nining karena tak dapat bicara.

“Pasien biasa aja tapi memang kelihatannya pasien nggak mau ngomong terus, psikologinya terganggu. Kita kesulitan tanya ke pasian langsung,” ujar dia.

Terjaring Razia

Nining hendak menjalani pemeriksaan kejiwaan. (Liputan6.com/mulvi Mohammad)

Di tengah penyelidikan muncul pengakuan lain, wanita mirip Nining diakui pernah terjaring razia Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Palabuhanratu.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Yayasan Aura Welas Asih, Denny Solang. Yayasan itu adalah panti sosial yang bergerak di bidang rehabilitasi ODGJ.

“Masih ada fotonya. Saya lihat sendiri, dan perlihatkan ke pengurus-pengurus panti, mereka juga bilang mirip ibu Nining ini,” ujar Denny Solang dikonfirmasi Liputan6.com melalui sambungan telepon, Selasa 3 Juli 2018.

Dari foto yang didapat, sosok wanita tersebut terlihat memiliki bentuk wajah yang mirip dengan Nining. Begitupun dengan gaya rambutnya.

Dalam foto, wanita ODGJ ini mengenakan pakaian kaos warna biru muda dan abu-abu. Ia juga membawa gembolan sarung warna merah.

Denny menjelaskan, wanita itu terjaring razia ODGJ di Palabuhanratu. Ia tak menyebut titik tepat lokasinya, hanya antara Kantor Desa Citepus hingga Pasar Cisolok di Kecamatan Cisolok.

“Waktu itu, yang saya ingat November 2017. Kita sisir sampai Pasar Cisolok, yang terjaring razia itu kalau enggak salah ada enam orang. Dua wanita, salah satuya yang mirip ibu Nining,” tutur Denny.

Perempuan yang terjaring tersebut diberi nama Mrs X 12. Dia menyebut, ada kemiripan antara Mrs X 12 yang, perempuan yang pernah terjaring razia Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Palabuhanratu dengan Nining yang dikabarkan ditemukan setelah hilang selama 1,5 tahun.

Denny menyatakan, petugas menemukan Mrs X 12 pada November 2017 di antara Jl Cisolok dan Jl Raya Citepus, Sukabumi. Kondisinya kala itu memprihatinkan.

“Kondisinya saat itu telantar, sepertinya bukan orang waras. Bajunya compang-camping berpenampilan kayak pemulung,” kata Denny saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (3/7/2018).

“Dia (Mrs X 12) jalan kaki sambil bawa gembolan. Isinya baju-baju,” sambung dia.

Rekayasa Terbongkar

Polisi menunjukan barang bukti penyelidikan hilangnya Nining Sunarsih (Liputan6.com/Mulvi)

Polisi memastikan kabar hilangnya Nining Sunarsih selama 1,5 tahun karena tenggelam di Palabuhanratu, Sukabumi, adalah rekayasa.

Hal ini diketahui setelah polisi memeriksa beberapa saksi dari pihak keluarga Nining.

Kasubag Humas Polres Sukabumi Kota AKP Ana Ratnadewi mengatakan, hasil pemeriksaan didapati bahwa saudara J mendapat telepon yang mengaku bernama saudara H untuk menjemput Nining di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

“Namun sesuai arahan Saudara H untuk diberitahukan kepada keluarganya melalui mimpi,” kata Ana dalam keterangannya di Polresta Sukabumi, Jumat (6/7/2018).

“Bahwa sesuai keterangan saudara D adik saudari Nining, bahwa Nining tidak tenggelam di laut Palabuhanratu, melainkan pergi dengan sendirinya pada saat berekreasi di pantai Palabuhanratu,” imbuh Ana.

Lalu apa motifnya?

“Dua hari sebelum berangkat rekreasi ke Palabuhanratu, Nining menyampaikan masalah kepada saudara D berkaitan dengan utang piutang,” kata Ana.

Cerita Nining itu lalu disambut dengan membuat skenario bahwa saat rekreasi Nining dikabarkan hilang tenggelam.

“Kemudian ada solusi dari seseorang dengan cara membuat skenario bahwa saat nanti rekreasi ke Palabuhanratu Nining hilang dan tenggelam,” ujar Ana. (today.line.me) Hdr.-

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *