by

Kementan Tingkatkan Kompetensi 50 Juru Sembelih Halal Milenial

MARGOPOST.COM | SURAKARTA – Seiring dengan perkembangan zaman dan pergeseran dunia industri yang semakin cepat dan pesat, maka perlu didukung dengan ketersedian SDM yang juga mampu beradaptasi dan memiliki kualitas dan kompetensi kerja yang mumpuni.

Dengan demikian Badan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian terus konsisten menggiatkan pengembangan kualiatas SDM khususnya di bidang pertanian sehinnga dapat bersaing menjadi tenaga-tenaga profesional dengan kompetensi yang tinggi.

Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman menuturkan bahwasanya regenerasi dan peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang pertanian menjadi salah satu fokus Kementan, hal ini dikarenakan kedepan untuk dapat membangun pertanian Indonesia yang lebih maju diperlukan tenaga-tenaga atau sumber daya manusia pertanian yang benar-benar memiliki kualitas kerja yang baik dan benar-benar kompeten.

“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat melalui pengelolaan pertanian. Peningkatan kualitas SDM dan regenerasi perlu dilakukan untuk memperkuat sektor pertanian kita” ujar Menteri Amran.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembagan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan Kementan akan mempercepat peningkatan kompetensi SDM dengan orientasi menghasilkan tenaga kerja pertanian yang bersertifikasi.

“Sumber daya menusia pertanian merupakan titik awal untuk kemajuan pertanian Indonesia dan BPPSDMP menjadi garda terdepan dalam peningkatan kapasitas SDM pertanian. Salah satunya dibuktikan melalui sertifikasi. Sertifikasi profesi pertanian ini digawangi oleh lembaga sertifikasi pertanian dan tempat uji kompetensi” ujar Dedi.

Sejak tahun 2021 Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara konsisten dalam mencetak dan mempersiapkan regenerasi sumberdaya manusia pertanian yang kompeten dan profesional dengan menjalin kerjasama bersama Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (SV UNS).

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara telah melakukan kegiatan bersama dalam rangka peningkatan kompetensi mahasiswa dengan melakukan sertifikasi kompetensi Juru Sembelih Halal (Juleha).

Sertifikasi juru sembelih halal kali ini dilaksanakan selama 5 hari (22-26/07/2024) yang berlokasi di Kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jumlah peserta sertifikasi sebanyak 50 orang peserta yang terdiri dari 46 orang mahasiswa dan 4 orang dosen. Dengan jumlah asesor sebanyak 4 orang yang berasal dari BBPKH Cinagara (Dwi Windiana dan Heris Kustiningsih) dan 2 orang asesor undangan dari luar (Mujib dan Junaidi).

Wilmy Rahmah WIrondas selaku Kapoksi Penyelenggaraan pelatihan mengungkapkan program kerjasama sertifikasi juleha ini merupakan program kerjasama yang berkelanjutan yang mana mampu mendongkrak kompetensi dari mahasiswa yang nantinya akan terjun di lapangan. Dengan adanya sertifikasi ini juga menjadi bukti bahwasanya kompetensi yang dimiliki sudah diakui secara nasional.

”Peserta yang mengikuti serkom (sertifikasi kompetensi) ini adalah orang-orang yang beruntung dan terpilih, karena tidak semua mahasiswa bisa mengikuti serkom ini, jadi laksanakan serkom ini dengan serius, konsentrasi dan percaya diri sehingga hasilnya maksimal dan mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai juleha yang diakui seecara nasional dan bahkan dimana saja kalian berada” tutur Wilmy.

Pada kesempatan yang sama Dekan Sekolah Vokasi UNS Santoso Tri Hananto menyampaikan harapan kegiatan serkom Juleha selain tentunya untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, juga kedepan kerjasama dapat berlanjut dan ditingkatkan melalui serkom profesi lainnya yang menunjang program pembangunan nasional.

“Sebagaimana kita ketahui dewasa inibahwa perkembangan di dunia perguruan tinggi begitu cepat, sehingga kita perlu antisipasi kebutuhan di dunia industri, kebutuhan pasar di lapangan” ujar Santoso.

“Kebutuhan dunia industri sekarang ini 40% hardskill, 60% lagi softskill yang terbagi ke dalam kegiatan-kegiatan seperti pengalaman ormawa, magang industri, dan sertifikasi kompetensi profesi. Dengan memiliki sertifikasi kompetensi ini paling tidak membuktikan bahwasanya kita kompeten, maka serkom ini perlu kita ikuti dan laksanakan dengan sebaik-baiknya untuk membuktikan kita kompeten, dan diakui secara nasional bahkan global” pungkas Santoso.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed