by

Palapa Ring Memudahkan Penetrasi Operator untuk Internet Cepat

MARGOPOST.COM |  JAKARTA – Jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring membuat penetrasi operator telekomunikasi untuk membangun layanan internet berkecepatan tinggi sekelas 4G di daerah terpencil lebih mudah. Palapa Ring menjamin sinyal yang lebih baik dari satelit dan ongkos operasional lebih murah.

Performance menjadi lebih baik tidak seperti memakai satelit. Sebelumnya di timur kami masih memakai satelit sebelum dicover Palapa Ring,” ujar Vice President Regulatory Management Telkomsel Andi Agus Akbar.

Demikian disampaikan Andi Agus Akbar dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Menghitung Dampak Palapa Ring”, bertempat di Ruang Serba Guna, Gedung Utama Kemkominfo, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Menurut Andi Agus Akbar, jaringan Palapa Ring membuat penetrasi 4G di daerah terpencil lebih mudah. Ketika ekosistem sudah siap, maka memungkinkan dibangun di daerah 3T untuk Menyediakan layanan 4G dengan bandwith yang lebih besar, di samping itu biaya lebih efisien dibandingkan menggunakan satelit.

Dikatakan, kendati banyak kendala seperti kondisi alam, sosialisasi masyarakat, biaya logistik ketika membangun jaringan dan menara seluler (Based Transceiver Station/BTS) di wilayah pedalaman seperti Papua namun biaya transmisi lebih hemat 30% dibandingkan memakai frekuensi radio (microwave) dan satelit.

Dijelaskan Andi Akbar, dampak Palapa Ring untuk operator telekomunikasi keandalan jaringan serat optik lebih tinggi, stabil meski cuaca ekstrem, waktu pengiriman data yang jauh lebih baik dan kecepatannya 25 kali dari sinyal satelit.

Presiden Joko Widodo secara resmi telah menandatangani Prasasti Palapa Ring pada Senin (04/10/2019), setelah Palapa Ring Timur tuntas Agustus 2019 lalu menyusul Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Tengah pada Desember 2018 dan Maret 2019. Palapa Ring merupakan proyek pembangunan tulang punggung jaringan serat optik nasional yang menghubungkan seluruh 514 ibukota kabupaten/kota di Indonesia yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Non-KPBU. PT Telkom telah mengintegrasikan jaringan tulang punggung serat optik di 457 Kabupaten/Kota melalui skema Non-KPBU.

Penggelaran Palapa Ring oleh Pemerintah sepanjang lebih dari 12.000 km di 57 kabupaten/kota di 11 provinsi dengan skema KPBU merupakan wujud dari afirmasi pemerintah untuk menyediakan internet cepat di wilayah-wilayah Terluar, Terdepan, Tertinggal (3T) yang secara komersial tidak feasible untuk dibangun oleh pihak swasta.

Turut hadir sebagai narasumber dalam FMB 9 kali ini Dirut Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo Anang Achmad Latif, Asdep Telematika Utilitas Kemenko Perekonomian Eddy Satriya, Bupati Asmat Elisa Kambu, Kadis Kominfo Jayawijaya Isak SF Sawaki, dan praktisi start-up asal Papua Billy Mambrasar.

Kegiatan FMB 9 juga bisa diikuti secara langsung di www.fmb9.go.id, FMB9ID_ (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID_IKP (Youtube).(kwb/jpp)/H*

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *