by

KENALI GEJALA HIPERTENSI & CEGAH BAHAYANYA

-Kesehatan-3,306 views

Hipertensi atau darah tinggi atau adalah sebuah kondisi dimana tekanan darah dalam pembuluh darah lebih tinggi dari seharusnya. Hal ini tentu sangat menghawatirkan karena tekanan darah tinggi dapat menyebabakan penyakit-penyakit serius lainnya muncul, seperti penyakit jantung, ginjal dan stroke.
Untuk itu kita perlu menjaga dan memonitor tekanan pembuluh darah tetap dalam keadaan normal.

Tekanan darah pada kondisi normal dapat naik dan turun sepanjang hari. Akan tetapi jika tekanan tetap tinggi dalam waktu yang lama, maka dapat merusak hati dan menyebabkan masalah kesehatan. Tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, dan dapat penyebab kematian.

Tekanan darah adalah kekuatan darah saat mendorong dinding arteri. Setiap kali jantung berdetak, maka jantung akan memompa darah ke dalam arteri.

Saat mengukur tekanan darah dalam takaran merkuri per milimeter (mmHG), tekanan darah akan dicatat dalam dua bilangan, yaitu tekanan sistolik dan diastolik.

Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung berdetak memompa darah keluar. Sedangkan tekanan diastolik merupakan tekanan darah saat jantung tidak berkontraksi.

Tekanan darah normal untuk orang dewasa didefinisikan sebagai tekanan sistolik di bawah 120 mmHg dan tekanan diastolik di bawah 80 mmHg.

Tekanan darah juga dapat berubah ketika kita tidur, bargembira, takut dan pada saat marah. Ketika kita berolahraga tekanan darah juga dapat meningkat, namun setelahnya tekanan darah akan kembali normal. Tekanan darah juga dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan ukuran tubuh.

Ada dua jenis utama dari tekanan darah tinggi yaitu tekanan darah tinggi primer dan sekunder.

Tekanan darah tinggi primer adalah jenis yang paling umum dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi cenderung terus berkembang selama bertahun-tahun seiring dengan bertambahnya usia.

Pada tekanan darah tinggi sekunder  lebih disebabkan oleh kondisi kesehatan lain atau penggunaan obat-obatan tertentu. Jenis ini biasanya sembuh setelah penyebabnya diobati atau atau dihentikan.

 

Faktor risiko untuk Tekanan Darah Tinggi
Siapapun bisa mengalami tekanan darah tinggi, berikut beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi tekanan darah tinggi:

Usia
Tekanan darah cenderung meningkat dengan meningkatnya usia seseorang. Sekitar 65 persen penderita darah tinggi terjadi diatas usia 60  tahun. Namun, saat ini risiko tekanan darah tinggi meningkat pada anak remaja dan orang dewasa, mungkin hal ini dipengaruhi oleh kenaikan jumlah kelebihan berat badan pada remaja dan orang dewasa.

Memiliki berat badan yang berlebih atau Obesitas
Seseorang lebih mungkin dapat mengembangkan tekanan darah tinggi jika memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan resistensi di dalam pembuluh darah, menyebabkan jantung bekerja lebih keras dan menyebabkan tekanan darah tinggi.

Kebiasaan gaya hidup
Kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, hal ini termasuk:
* Makan terlalu banyak natrium atau terlalu sedikit kalium
* Kurangnya aktivitas fisik
* Minum terlalu banyak alcohol
* Stress atau tekanan batin
* Riwayat keluarga

Memliki riwayat keluarga tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko mengembangkan  tekanan darah tinggi. Beberapa orang dapat memiliki sensitivitas tinggi terhadap natrium dan garam, yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan dapat terjadi dalam keluarga.

Obat-obatan
Beberapa obat-obatan seperti obat terapi asma, hormon, dan pil KB  dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Hal ini terjadi karena obat-obatan dapat mengubah cara tubuh mengontrol cairan dan keseimbangan garam, menyebabkan pembuluh darah menyempit, atau mempengaruhi sistem aldosteron renin angiotensin yang menyebabkan tekanan darah tinggi.

– Kondisi kesehatan lainnya
Kondisi kesehatan lainnya yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi seperti penyakit ginjal kronis, sleep apnea, masalah tiroid, atau tumor tertentu. Hal ini terjadi karena kondisi kesehatan lainnya dapat mengubah cara tubuh mengontrol cairan, natrium, dan hormon dalam darah, yang menyebabkan tekanan darah tinggi sekunder.

Perubahan fungsi struktur pembuluh darah
Perubahan struktur dan fungsi arteri kecil dan besar dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Jalur pembuluh darah dan sistem kekebalan tubuh menyebabkan arteri kecil dan besar mengeras, yang dapat mempengaruhi tekanan darah.

 

Gejala Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi umumnya tidak memiliki gejala. Seringkali penderita tekanan darah tiggi tidak mengalami gejala apapun, butuh waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun untuk mencapai tingkat yang cukup parah sehingga gejala dapat terjadi.

Berikut beberapa gejala-yang dapat terjadi, seperti:
* Sakit kepala
* Sesak napas
* Hidung mengeluarkan darah
* Pusing
* Sakit di bagian dada
* Darah didalam urin
* Masalah dalam penglihatan
* Denyut jantung yang tidak teratur
* Mudah merasa lelah

Komplikasi Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah yang tetap tinggi dari waktu ke waktu, akan menyebabkan kerusakan pada tubuh dan menyebabkan komplikasi. Beberapa komplikasi dan gejala yang dapat terjadi, termasuk:

* Aneurisma
Adanya sebuah benjolan abnormal pada dinding arteri. Aneurisma tumbuh dan berkembang selama bertahun-tahun tanpa menyebabkan tanda-tanda atau gejala sampai mereka pecah, Aneurisma dapat tumbuh cukup besar sehingga dapat menekan bagian tubuh terdekat, atau memblokir aliran darah. Tanda-tanda dan gejala yang berkembang tergantung pada lokasi aneurisma.

* Penyakit Ginjal Kronis
Ketika pembuluh darah menyempit pada ginjal, maka dapat menyebabkan gagal ginjal.

* Perubahan kognitif
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jumlah tekanan darah tinggi dapat menyebabkan perubahan kognitif. Tanda dan gejala termasuk kehilangan ingatan, kesulitan menemukan kata-kata, dan kehilangan fokus selama percakapan.

* Kerusakan pada mata
Ketika pembuluh darah di mata pecah atau berdarah. Tanda dan gejala termasuk perubahan penglihatan atau kebutaan.

* Serangan Jantung
Ketika aliran darah yang kaya oksigen ke bagian otot jantung tiba-tiba tersumbat dan jantung tidak mendapatkan oksigen. Gejala yang paling umum dari serangan jantung adalah nyeri pada dada, ketidaknyamanan tubuh bagian atas, dan sesak napas.

* Gagal Jantung
Ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Tanda-tanda umum dan gejala gagal jantung mencakup sesak napas atau kesulitan bernapas, merasa lelah, dan pembengkakan pada pergelangan kaki, perut, dan vena di leher.

* Penyakit Arteri Perifer
Sebuah penyakit di mana plak menumpuk di arteri kaki dan mempengaruhi aliran darah di kaki. Gejala yang paling umum adalah nyeri, kram, kesemutan, sakit, atau merasakan berat di kaki dan bokong setelah berjalan atau naik tangga.

* Stroke
Ketika aliran darah yang kaya oksigen ke bagian otak tersumbat. Gejala stroke termasuk mendadak lemah, kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki, kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan dan kesulitan dalam melihat.

 

Mencegah Tekanan Darah Tinggi
Dengan menerapkan gaya hidup sehat, dapat membantu kita menjaga tekanan darah dalam rentang yang sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Penerapan gaya hidup sehat meliputi:

* Pola makan yang sehat
Memilih makanan yang sehat dapat membantu kita menghindari tekanan darah tinggi dan komplikasi. Konsumsilah makanan yang rendah lemak dan kaya serat, seperti biji-bijian, beras merah, serta buah dan sayuran. Mengonsumsi makanan rendah garam (natrium) dan tinggi kalium juga dapat menurunkan tekanan darah.

* Menjaga berat badan sehat
Menurunkan berat badan menjadi ukuran yang normal atau sehat dapat membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi.

* Rajin berolahraga
Berolahraga dapat membantu kita mempertahankan berat badan yang sehat dan menurunkan tekanan darah. Untuk itu ada baiknya melakukan olahraga minimal 30 menit dalam sehari, dan melakukannya 5 hari dalam 1 minggu. Dengan ruitn berolahraga kita dapat menurunkan tekanan darah dan menjaga jantung serta pembuluh darah dalam kondisi baik.

* Berhenti Merokok
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah dan menempatkan kita pada risiko yang lebih tinggi untuk serangan jantung dan stroke. Dengan berhenti merokok maka dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

* Membatasi alcohol
Hindari terlalu banyak minum alkohol, karena alkohol dapat meningkatkan tekanan darah Anda. Seorang pria tidak boleh meminum lebih dari 2 kaleng alkohol per hari, dan wanita tidak lebih dari 1 kaleng perhari.

* Kafein
Kurangi konsumsi minuman yang mengandung banyak kafein seperti kopi, serta minuman berenergi. Mengkomsumsi kefein secara berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

* Malakukan relaksasi
Dengan melakukan relaksasi kita dapat menurunkan tingkat strees yang kita hadapi di dalam keluarga, lingkungan, dan pekerjaan. Lakukanlah terapi relaksasi seperti yoga dan meditasi.

 

Sayuran dan Buah-buahan yang Dapat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Sayur-sayuran dan buah-buahan tentu dapat kita jadikan masakan atau hidangan, selain rasanya yang enak dan bergizi, berbagai jenis sayuran dan buha-buahan juga dapat membantu kita menurunkan tekanan darah, seperti:

– Bayam
Selain memiliki serat yang tinggi, daun bayam juga memiliki kandungan kalium yang  merupakan zat yang dapat mengurangi efek dari tekanan darah tinggi.

Tomat
Tomat kaya akan vitamin dan mineral yang sangat baik bagi tubuh. Tomat mengandung kalsum, kalium dan vitamin C. Dimana kalsium juga dapat membantu tubuh menurunkan tekanan darah tinggi.

Seledri
Seledri juga memiliki kandungan kalium dan kalsium yang cukup banyak. Kita dapat menambahkan seledri pada menu makanan sehat sehari-hari,

Bawang Putih
Bawang putih dapat mencegah terjadinya pembekuan darah dan mampu menahan efek yang ditimbul oleh darah tinggi pada tubuh. Selain itu, bawang putih juga termasuk makanan rendah kolesterol yang dapat membantu untuk mengurangi sumbatan pada jantung.

Kentang
Kentang merupakan umbi-umbian yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Kentang merupakan  sumber karbohidrat, didalamnya juga terdapat kandungan magnesim dan potassium. Kedua senyawa ini akan sangat berguna untuk mengontrol tekanan darah di dalam tubuh.

Minyak Zaitun
Minyak zaitun memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi dan dapat digunakan untuk menjaga kesehatan jantung. Hal ini juga dapat digunakan untuk menjaga tekanan darah.

Pisang
Pisang memiliki kandungan potasium dan kalium yang tinggi. Buah pisang sangat mudah ditemukan.

Mengkudu
Mengkudu adalah buah yang sejak dahulu sudah digunakan untuk pengobatan, mengkudu juga sangat baik dalam menrunkan tekanan darah tinggi.

Alpukat
Di dalam alpukat terdapat  vitamin C, E, Kalsium dan serat, dimana semua kandungan di dalam alpukat sanagat berguna untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Jeruk
Selain memiliki vitamin C yang tinggi, jeruk  juga memiliki kandungan kalium yang tinggi.

Melon
Melon merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan potasium yang tinggi.  (Odt/dari berbagai sumber)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *