MARGOPOST.COM | JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Operasi Pasar (OP) guna meredam harga telur ayam ras yang saat ini masih berkisar Rp 25.000-28.000/kg. OP telur ayam disebar di 50 titik meliputi Toko Tani Indonesia (TTI) Center, 43 pasar dan 6 perumahan atau kelurahan yang tersebar di Jabodetabek dengan harga Rp 19.500 per kg.
Dalam OP ini disiapkan siapkan 100 truk pick yang membawa 100 ton telur ayam. Telur ayam tersebut diperoleh langsung dari peternak Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten. Adapun 100 truk pick up telur ayam tersebut dari 4 perusahaan yakni Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN), CPI, JAPFA, PLN, dan MALINDO. Harga telur pada operasi pasar ini sama dengan harga dari peternak atau produsen.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, satu di antara penyebab tingginya harga telur adalah masalah rantai pasok, sehingga melambung ketika sampai di warung atau kosumen akhir. Ini terlihat dari harga di tingkat produsen hanya berkisar Rp 18 ribu – Rp 22 ribu/kg. Bahkan, ketersediaan telur ayam Januari hingga Juli 2018 surplus.
“Dulu, dua tahun lalu harga telur hancur-hancuran, bahkan ada peternak yang gulung tikar. Tapi dua tahun terakhir, produksi telur bagus dan harga stabil menguntungkan,” tegasnya.
Amran menjelaskan berdasarkan hitung-hitungan pemerintah, ketersediaan telur masih surplus, bahkan pertama dalam sejarah Indonesia di tahun 2018 ini mengekspor daging ayam dan telur tembus ke Jepang. Memang permasalahan masih ada yang diselesaikan bersama, yakni rantai pasok dan ikim tak menentu sehingga harus diselesaikan bersama.
“Sesuai perintah Bapak Presiden Jokowi, hari ini kami sepakat guyur pasar harga telur Rp 19.500 secara terus menerus. Harga di produsen sudah turun, memang disparitasnya 60 persen. Jadi tolong kawan-kawan produsen jangan ambil untuk banyak,” jelssnya.
Lebih lanjut Amran mengatakan, dengan adanya OP maka dalam waktu paling lambat satu minggu maka harga telur ayam dipastikan turun atau stabil kembali. Kepastian penurunan harga telur ayam juga berdasarkan rapat bersama antara Kementan, Kemendag dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar).
Amran menyebutkan prognosa produksi telur ayam ras tahun 2018 sebesar 1,732 juta ton. Pola produksi perbulannya mengikuti pola produksi peningkatan kebutuhan perbulannya (misal pada saat HBKN). Pemerintah sudah mengantisipasi kebutuhan HBKN yang meningkat. Apalagi kondisi telur nasional sampai bulan Juni 2018 masih surplus sebanyak 31.490 ton.
“Karena itu, tidak ada kekurangan produksi telur sampai bulan Juni 2018,” sebutnya.
Untuk periode Januari hingga Desember 2018, perkiraan ketersediaanproduksi telur ayam ras sebanyak 1.732.952 ton. Sementara perkiraan kebutuhan 1.730.550 ton. Maka untuk periode ini ada surplus sebanyak 2.402 ton. Produksi Telur Januari hingga Juli mencapai 733.714 ton, sementara kebutuhanya hanya 722.812 ton sehingga surplus 10.902 ton. Sehingga tidak ada kekurangan pasokan telur.
Berdasarkan data Direktorat Pemasaran dan Pengolahan Hasil Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, harga terendah telur di kandang peternak Jawa Timur Rp 19.500,-/kg. Di Jawa Tengah Rp 19.000,-/kg. Sedangkan harga tertinggi di Bodetabek Rp 22.000,-/kg. Sementara menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, per Rabu (18/7/2018), tercatat harga telur di provinsi DKI Jakarta berada di kisaran Rp 28.650 per kilogram. Harga tertinggi di Provinsi Maluku Utara mencapai Rp 36.550 per kilogram.
Untuk diketahui, selain di TTI Center, lokasi operasi pasar yakni Pasar Baru Metro Atom, Pasar Cibubur, Pasar Tebet Barat, Pasar Rawamangun, Pasar Cempaka Putih, Pasar Cijantung, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Ciplak, Pasar Jembatan Lima, Pasar Gondangdia, Pasar Rumpur, Pasar Grogol, Kalibaru, Klender, Tanah Abang, Pos Pengumben, Mayestik, Johar Baru, Pasar Induk Kramat Jati, Cipete Selatan, Paseban, Rawa Badak, Palmeriam, Glodok, Pasar Minggu dan Kelapa Gading. Operasi pasar juga dilakukan di Kebayoran Lama, Pluit, Petoko Ilir, Pulogadung, Pramuka, Lenteng Agung, Ujung Menteng, Cengkareng, Santa, Pademangan Timur, Pasanggrahan, Perumahan Astri Permai Citayam, PKK Kelurahan Rawa Badak, Kecamatan Mampang, Perumahan Jatisari Bekasi, Kecamatan Tebet, dan Pasar Tomang Barat. (harianterbit)//PUT
Comment