by

Regenerasi Petani, Kementan Latih Generasi Milenial Kembangkan Sektor Peternakan Indonesia

MARGOPOST.COM | PAYAKUMBUH – Pengembangan sektor peternakan masih terus digalakan oleh pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Pertanian. Hal ini kaitannya dengan program Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia, yang salah satu didalamnya swasembada daging dan protein hewani.

Maka untuk dapat mencapai target-target tersebut perlu adanya kolaborasi dan akselerasi berkesinambungan antara kualiatas SDM dan penerapan teknologi inovasi terbharukan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga sangat menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi insan-insan pertanian sehingga mampu mengadopsi teknologi inovasi pertanian yang modern sehingga mampu meningkatkan produktivitas komoditi pertanian dan peternakan.

“Kita harus terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi petani, agar mereka mampu mengadopsi teknologi pertanian modern. Karena SDM adalah faktor kunci dalam pembangunan pertanian, dengan SDM yang berkualitas, kita bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing pertanian Indonesia,” ujar Mentan Amran.

Sejalan dengan Mentan, Kepala Badan PPSDMP Idha Widi Arsanti mengungkapkan untuk mencapai peningkatan kualitas SDM pertanian, diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan pelaku usaha pertanian.

Terkait hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara telah suskses meningkatkan kompetensi 19 inseminator milenial. Bekerjasama dengan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, BBPKH Cinagara selenggarakan pelatihan dan sertifikasi kompetensi inseminasi buatan (IB) pada tanggal 07 s.d 27 Agustus 2024.

Pelatihan dan sertifikasi kompetensi yang diikuti oleh 19 orang mahasiswa tersebut resmi ditutup pada Selasa, 27/08/2024 oleh Kepala BBPKH Cinagara I Gusti Made Ngurah Kuswandana.

Dalam penutupannya Made mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini menjadi ujung tombak sektor pertanian dan peternakan yang mampu merubah masa depan pertanian menjadi semakin lebih baik lagi.

“19 orang ini akan menjadi agen perubahan masa depan, karena kedepannya para peserta yang telah lulus pelatihan dan sertifikasi ini akan menjadi kandidat perubahan, menjadi ujung tombak pertanian dan peternakan Indonesia,” ujar Made.

Lebih lanjut Made mengungkapkan kedepan kita harus menjadi lumbung pangan dunia dan swasembada daging, dengan banyaknya talenta muda yang bergerak di dunia pertanian dan peternakan kita yakin semua itu dapat tercapai.

“Kita harus mempersiapkan talenta-talenta muda untuk menuju lumbung pangan dunia dimana sudah dibuat peta jalan dmana tahun 2026 kita harus swasembada daging. Anggaran dan SDM kita punya lengkap tinggal diakselerasikan dan dikolaborasikan sehingga semuanya akan tercapai dalam waktu dekat,” tutur Made.

Prima Silvia Noor, ketua pelaksana pelatihan dan serkom inseminasi buatan mengungkapkan pihaknya sangat berterima kasih kepada BBPKH Cinagara dikarenakan telah memfasilitasi dengan baik sehingga mampu mencetak inseminator-inseminator yang handal.

“Ucapan terimakasih kami sampaikan karena BBPKH telah memfasilitasi dan membantu kami dengan memberikan fasilitator yang sangat tangguh sehingga peserta kami mampu memasukkan IB gun sampai cincin k-4 dengan demikian semoga semua peserta menjadi inseminator handal di lapangan,” ujar Silva.

“Dengan pelatihan dan sertifikasi ini juga menjadi bukti nyata Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh aware terhadap lulusan-lulusannya, karena dengan adanya sertifikat yang diperoleh oleh peserta akan menambhakan trust/kepercayaan masyarakat sehingga dengan demikian akan mempermudah dalam mencari pekerjaan”, tutup Silvia.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *