MARGOPOST.COM | BOGOR – Gangguan reproduksi (Gangrep) pada ternak masih menjadi isu strategis dalam kaitan peningkatan populasi ternak. Dalam upaya pemenuhan produk pangan asal hewan, produktivitas ternak menjadi salah satu indicator penentu.
Dengan semakin maraknya kasus-kasus gangguan reproduksi ternak dilapangan mengakibatkan rendahnya angka kelahiran, dan meningkatakan angka kematian.
Terjadinya gangguan reproduksi dan penyakit reproduksi ini berkaitan dengan kurang terkontrolnya tingkat kesehatan hewan di lapangan dikarenakan masih minimnya petugas yang membidangi hal terkait serta kapasitas dan keterampilan yang belum memadai.
Dengan demikian maka perlu adanya pemerataan sebaran petugas yang kompeten dan professional dan upaya peningkatan kualitas dan kapasitas SDM pertanian di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan kesehatan hewan merupakan hal penting yang harus diperhatikan, dengan demikian mampu meningkatkan harapan hidup hewan ternak sehingga kuantitas dan kualitas produk asal hewan juga semakin tinggi. Sehingga pemenuhan kebutuhan sumber daya manuasia yang kompeten harus segera ditindak lanjuti.
Sejalan dengan Mentan, Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), juga menekankan peran penting pengembangan sumber daya manuasia pertanian dalam bidang kesehatan hewan dalam meningkatkan produksi pertanian.
“Pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan hewan perlu ditingkatkan. Petugas kesehatan hewan yang kompeten dan terlatih sangat penting untuk mendukung upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hewan khususnya yang berkaitan dengan sistem reproduksi ternak, sehingga produksi dapat dicapai dengan optimal” tutur Dedi.
Terkait permasalahn tersebut, Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten pada Senin, (13/05/2024) melakukan kunjungan ke Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara – Bogor sebagai salah satu tindak lanjut kordinasi kegiatan kerjasama pelatihan dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner khususnya pelatihan terkait gangguan reproduksi ternak.
Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Kasubbag TU UPT Puskeswan dan Kesmavet Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Rulan Syafira, yang didampingi Tim Puskeswan. Rombongan diterima langsung oleh Tedy Cahyo Sulistiyo Widodo selaku Kepala Bagian Umum sekaligus Plh. Kepala BBPKH Cinagara.
Dalam kunjungannya Rulan Syafira menyampaikan bahawa pihaknya pada tahun 2024 ini mendapatkan anggaran untuk penyelenggaraan pelatihan dalam rangka peningkatan kualiatas dan kapasitas SDM di wilayah kerjanya.
“Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang tercantum DIPA DAK Non Fisik Tahun Anggaran 2024 untuk kegiatan bimbingan teknis gangguan reproduksi, dalam menidaklanjuti hal tersebut kami berkordinasi untuk menjalin kerjasama pelatihan atau bimtek khususnya dalam bidang ganguan reproduksi ternak dengan BBPKH” ujarnya Rulan.
Menanggapi maksud dan tujuan tersebut Tedy Cahyo Sulistiyo Widodo menyambut dengan baik dan rencana jalinan kerjasama ini.
Tedy menyampaikan, pihaknya (BBPKH) Cinagara siap melakukan kerjasama pelatihan dengan stakelholder dalam mendukung peningkatan kualiatas sumber daya manusia pertanian.
“BBPKH Cinagara akan terus berkomitmen dan berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia pertanian, yang nantinya dalam pelaksanaannya dipalangan dapat disepakati sesuai dengan kesepakatan bersama dalam dokumen MoU” ujar Tedy.
Selain membahas hal-hal teknis kegiataan pelatihan disampaikan juga kegiatan yang dapat dikakukan kerjasama dalam mendukung peningkatan kualitas sumberdaya manusia pertanian di Provinsi Banten khususnya Kabupaten Pandeglang.
Comment