by

Manfaatkan Poligonisasi, Kementan Akurasi Data PAT Kabupaten Sumedang

MARGOPOST.COM | SUMEDANG – Guna meningkatkan efektivitas program perluasan areal tanam (PAT) dengan irigasi perpompaan, Kementerian Pertanian terus mendorong pemanfaatan teknologi di lapangan. Salah satu yang tengah dimasiifkan yaitu penggunaan teknologi geospasial atau pemetaan luasan lahan dengan metode poligonisasi.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menekankan, penggunaan iptek dalam setiap lini produksi pertanian sebagai kunci peningkatan produksi dan produktivitas.

”Kita membangun cluster pertanian modern ini dengan melibatkan dan menerapkan teknologi tinggi, alat mesin pertanian yang canggih, dan yang terpenting, memastikan semua dapat berjalan dengan baik, sehingga mampu meningkatkan PAT dan IP kita dan meningkatkan produktivitasnya,” sebut Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menjelaskan konsep pertanian modern memerlukan kontribusi dan adaptasi dari pemanfaatan teknologi inovasi pertanian yang mumpuni.

“Kita ingin sampaikan pada dunia bahwa Indonesia telah berhasil melakukan perluasan areal tanam serta memanfaatkan teknologi inovasi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, khususnya padi,” ujar Santi.

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara terus berperan aktif dalam memastikan program strategis Kementerian Pertanian Khussusnya dalam perluasan areal tanam (PAT) melalui poligonisasi di Kabupaten Sumedang berjalan dengan baik pada Rabu (09/10/2024).

Monitoring terus dilakukan guna untuk meningkatkan akurasi target PAT Pompanisasi, sehingga diperoleh data riil penambahan areal tanam setelah adanya pompanisasi.

Tedy Cahyo Sulistiyo Widodo mengungkapkan poligonisasi ini merupakan salah satu cara untuk dapat memetakan luasan lahan yang terdampak dari pemanfaataan pompanisasi secara spasial sehinga diperoleh data yang akurat.

“Poligonisasi ini metode yang sudah sering digunakan dan diterapkan dalam bidang pertanian, terutama untuk pengukuran dan pemetaan batas-batas suatu areal jadi sudah menjadi hal yang biasa,” ujar Tedy.

“Dengan memanfaatkan teknologi pencitraan satelit dan sistem informasi Geografis (GIS) atau geospasial kita dapat dengan mudah mendapatkan data lokasi pompa dan lahan yang terdampak secara riil di lapangan. Dari mulai koordinat pompa, sampai dengan luasan lahan sawah yang dilayani perpompaan kita dapat semuanya dan dapat dipastikan keakuratannya,” jelasnya.

Lebih lanjut Tedy mengungkapkan dari hasil monitoring dan koordinasi dengan Kabid PSP Kabupaten Sumedang saat ini progres pemetaan areal lahan melalui poligonisasi ini sudah mencapai 69%.

“Dari hasil koordinasi dan monitoring kita dengan Kepala Bidang PSP Kabupaten Sumedang saat ini sudah 2.343 Ha luasan lahan sawah tadah hujan yang sudah terpetakan dari total luasan lahan 3.400 Ha, jadi diperkirakan sudah 69% progress yang berjalan, dan akan terus kita pantau dan kawal sampai mencapai 100%,” pungkas Tedy.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *