by

Komitmen BBPKH, PKH dan FAO Untuk Bersama -Sama Memutus Penyebaran AI Pada Tingkat Pasar

MARGOPOST.COM | Bogor – Sejak tahun 2005 kasus avian influenza (AI) pada manusia masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia, dimana kejadian kasus tertinggi berada di wilayah Jabodetabek, dari kejadian-kejadian kasus tersebut memiliki kecenderungan bahwa penularan virus AI terjadi melalui kontak langsung dengan sumber-sumber penyakit diantaranya yang terdapat di pasar tradisional yang menjual unggas hidup.

“Hal ini menjadi tantangan besar bagi Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinaga, PKH dan FAO untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran penyakit AI di tingkat pasar, melalui serangkaian kegiatan pelatihan mulai dari MT, TOT dan pelatihan biosekuriti pasar untuk pengendalian AI di rantai pasar unggas dengan target peserta pemilik kios, pengelola pasar dan pedagang unggas di pasar. Dari beberapa pasar di wilayah jabodetabek yang menjadi pilot project kegiatan ini terbukti mampu merubah sikap dan perilaku pedagang khususnya untuk lebih memperhatikan kebersihan lapak dagangannya masing-masing,” ujar drh. Fera Aryanti, M.Sc., Widyaiswara BBPKH, Senin (27/05/2019).

Pada tanggal 24 Mei 2019, dilaksanakan pertemuan koordinasi pembahasan bahan ajar biosekuriti di rantai pasar unggas. Kegiatan ini bertujuan untuk menyempurnakan bahan ajar agar mudah dipahami dan dapat diterapkan secara berkelanjutan pada kegiatan TOT dengan target peserta adalah petugas Dinas.

“Bahan ajar yang akan disempurnakan terdiri dari 7 bahan ajar yang terdiri dari: pola dan faktor resiko penyebaran virus AI di rantai pasar ungags, konsep pasar sehat, penilaian kebersihan pasar, tatacara penyiapan alat, bahan dan prosedur pembersihan pasar, menjadi fasilitator yang baik, memahami modul/bahan ajar dan sosialisasi dan pelatihan biosekuriti pasar bagi pedagang,” kata Fera.

“Modul hasil kegiatan ini nantinya akan digunakan melalui ujicoba pada pelatihan kerjasama antara BBPKH dengan FAO yaitu pada pelatihan TOT Biosekuriti pasar yang diselenggarakan di BBPKH Cinagara. Modul hasil evaluasi yang sudah disempurnakan nantinya akan digunakan pada pelatihan TOT Biosekuriti pasar dengan target peserta petugas Dinas” tutup drh Gunawan Budi Utomo salah satu fasilitator dari FAO ECTAD Indonesia.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *