MARGOPOST.COM | CINAGARA – Peningkatan jumlah wirausaha bidang pertanian merupakan salah satu upaya pemulihan ekonomi Indonesia. Kementerian Pertanian senantiasa mendukung penumbuhan wirausahawan baru yang handal khususnya di sektor pertanian salah satunya dengan bekerjasama dengan mabes TNI dalam pembekalan keterampilan (bektram) kewirausahaan.
Karena wirausaha di bidang pertanian berperan penting untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan dan stabilitas perekonomian.
Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman pada sebuah kesempatan menuturkan pembangunan kewirausahaan sangat penting dalam mendukung kemajuan ekonomi, khususnya dibidang pertanian. Sebagaiman diketahui pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian negara.
“Dalam berwirausaha selain pentingnya tekad yang kuat, juga harus selalu berpikir bagaimana kita dapat berpikir dari sudut pandang yang lain sehingga berbeda dengan kebanyakan orang atau out of the box supaya menjadi wirausahawan yang sukses” tutur Mentan Amran.
Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga mengatakan bahwa fokus Kementerian Pertanian (Kementan) adalah menyiapkan sumber daya manusia pertanian sebagai pelaku pembangunan pertanian.
“Salah satu fokus BPPSDMP adalah mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, berdaya saing, serta berjiwa entrepreneur.” papar Dedi.
Dalam rangka membekali keterampilan menjelang masa purna bakti, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara bekerjasama dengan Aspers TNI menyelanggarakan Pelatihan Pembekalan Keterampilan Wirausaha Terpadu Gelombang I dan II.
Pelatihan dilaksanakan di BBPKH Cinagara pada Kamis (01/08/2024) dan diikuti oleh 60 orang peserta Prajurit dan PNS lingkup TNI. Acara pembukaan dihadiri oleh Waaspers Panglima TNI beserta jajaran serta Kepala BBPKH Cinagara beserta unsur Pimpinan dan Widyaiswara.
Dalam sambutannya Kepala BBPKH Cinagara I GST. Made NGR. Kuswandana menyampaikan dengan adanya pelatihan ini turut mendukung program-program kedaulatan pangan nasional. sebagaimana kita ketahui untuk dapat menggenjot produksi dibidang pertanian dan peternakan kita perlu adanya peningkatan kuantitas maupun kualitas SDM yang serius untuk dapat berkecimpung di sektor pertanian.
”Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini indonesia dalam kondisi tidak biasa-biasa saja, pangan kita bermasalah, penyediaan komoditas ternak kita bermasalah, populasi ternak kita terus mengalami penurunan yang tadinya 14 juta ekor sekarang jadi 11 juta ekor” ujar Made.
“Kedepan, bapak presiden terpilih juga memiliki program yang stategis yaitu makan siang bergizi, makanan bergizi itu sebagian besar berasal dari peternakan seperti susu, daging, telur. Dengan demikian kebutuhan akan SDM pertanian ini kedepan sangat dibutuhkan untuk mengatasi permaslahan dan mengambil peluang tersebut” imbuh Made.
“Saya yakin TNI yang dulu menjaga stabilitas NKRI, sekarang akan mampu menjaga kedaulatan pangan, dan menjaga kedaulatan peternakan Indonesia. Kami siap mendukung pelatihan ini, dan degan pelatihan kewirausahaan sektor Agribisnis ini dari mulai pemilihan bibit, pakan dan kandang serta reproduksinya akan kami berikan semaksimal mungkin, dan juga harapannya semua peserta dapat menggali terus ilmu dan pengetahuan yang diberikan widyaiswarab kami, supaya bapak semua paham bagaimana siklus agribisnis khususnya peternakan” tambah Made.
Heri Winarno, Paban V Saspers TNI berharap dengan adanya pelatihan ini semua ilmu yang didapat dapat bermanfaat dan benar-benar diserap dan diterapkan. Selain ilmu nantinya yang paling penting adalah bagaimana mampu menjalin kerjasama dan membangun jejaring dalam berwirausaha.
“Saya harap ilmu yang didapat dari pelatihan ini betul-betul dapat diserap dengan baik, karena ini sangat penting sekali, nantinya sebagai bekal untuk dapat memulai agribisnis, namun salah satu permasalah kita, agribisnis di bidang agro adalah jejaring, kita bisa mulai beragribisnis contohnya sapi dari mulai pembibitan samapai pembesaran kita bisa lakukan, tetapi ketika ingin menjual kita perlu adanya jejaring” ujar Heri.
“Dalam pelatihan ini akan diajarkan bagaimana kita menjalin dan membangun jejaring. Jadi jangan sampai kita menyia-nyiakan kempatan ini. Harapan saya selama 28 hari kedepan kita semua dapat memanfaatkan waktu pelatiahn ini dengan sebaik-baiknya” tandas Heri.
Comment