MARGOPOST.COM | KUNINGAN – Provinsi Jawa Barat masih menjadi fokus Kementerian Pertanian (Kemntan) sebagai daerah penyokong sumber pangan nasional. Dengan demikian progres perkembangan program pompanisasi guna meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan program Perluasan Areal Tanam (PAT) harus terus di pantau dan di monitoring secara berkala.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan pihaknya terus melakukan percepatan tanam disejumah wilayah melalui pompanisasi.
“Progran PAT ini terus dipacu sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman pangan, dan segala sesuatu mengenai sarana prasarana penunjang program pompanisasi ini harus benar-benar terkontrol dan termonitoring dengan baik khususnya di daerah-daerah dengan lahan tadah hujan”, ujar Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkapkan pihaknya akan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung program PAT yang salah satunya dengan terus konsisten melakukan monitoring dan evaluasi guna mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan.
Dalam mendukung program prioritas Kementan tersebut, setelah menyambangi Kabupaten Sumedang beberapa waktu lalau Tim satgas darurat pangan BBPKH Cinagara yang didampingi Tenaga Ahli Wakil Menteri Pertanian Nandang Sudrajat langsung bertolak ke Kabupaten Kuningan (21-23/08/2024) untuk meninjau realisasi Irpom di beberapa wilayah binaan.
Dihari pertama kunjungan (21/08/2024) Tim Satgas Darurat Pangan BBPKH Cinagara meninjau progress realisasi Irpom di Poktan Sinar Mayana 2, Desa Ciketak, Kecamatan Kadugede dan Poktan Nusajaya Kecamatan Nusaherang.
Tedy Cahyo Sulistiyo Widodo selaku Ketua PJ Satgas Darurat Pangan mengungkapkan progres irpom di Kabupaten Kuningan khususnya di wilayah Desa Kitetak ini sudah berjalan dengan baik.
“Progres rumah pompa dan bak penampungan sudah masuk proses pembangunan, dengan memanfaatkan sumber air permukaan Cisanggarung dengan jarak rumah pompa ke bak penampungan sejauh 200 meter, potensi lahan yang mampu diari seluas 15 ha dan mampu menigkatkan IP1 ke- IP2,” ujar Tedy.
Lebih lanjut Tedy mengungkapkan progres realisasi irpom juga sudah berjalan dengan baik di Potan Nusajaya Kecamatan Nusaherang.
“Di Poktan Nusajaya Kecamatan Nusaherang Progres rumah pompa dan bak penampungan serta pipa inlet dan outlet sudah selesai, tinggal menunggu pompa, Jarak rumah pompa ke bak penampungan 131m. Dengan memanfaatkan sumber air permukaan sungai Cisanggarung dengan potensi mencakup 26 Ha mampu meningkatkan dari IP0 ke IP1 dan potensi PATB yang sudah 3 tahun tidak ditanami”, jelas Tedy.
Di hari kedua (22/08/2024) Tim satgas Darurat Pangan menyambangai Desa Sindang di Kecamatan Lebak Wangi. Di Poktan Paguyuban 1 masih belum berjalan dengan optimal.
“Progres realisasi Irfom masih belum mampu mengairi keseluruhan 75 Ha lahan dikarenakan masih menggunakan pompa existing yang terdahulu, dengan demikian perlu adanya penambahan pompa berukuran 6 inch untuk mengairi sisa lahan yang masih kekeringan”, ujar Nandang.
“Kita perlu pengajuan dan menambah pompa untuk diletakan di titik-titk krusial pengairan, sehingga kita mampu menyelamatkan 25 Ha lahan yang sudah tanam dari kekeringan”, tambah Nandang.
Lebih lanjut Nandang mengungkapkan dari beberapa tempat yang telah dikunjungi dan dilakukan monitoring Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Kuningan sudah terjalin sinergi yang baik antara yang dilapangan dan PJ beserta stafnya dari Kementan, sehingga mampu meningkatkan antusiasme para petani di lapangan menyambut program irpom PAT ini.
“Terimakasih kepada setiap PJ dan staf dari kementan yang sudah bersinergi mendorong dan sama-sama melihat kondisi real dalam meningkatkan IP, dan meningkatkan PAT di lapangan”, tutur Nandang.
Sinergitas ini terus berlanjut yang mana Tim posko Kuningan dan tim Irjen 3, Distan Kuningan bersama dengan UPTD Jalaksana Desa Cilaja Kecamatan Kramatmulya terus melakukan monev untuk penetapan calaon penerima bantuan pompanisasi pada (23/08/2024).
“Kami juga terus bersinergi dengan brigade Provinsi untuk menyalurkan bantuan 1 unit pompa 3 inch untuk pengairan 28 Ha. Hal ini kita lakukan guna untuk menyelamatkan masa taman ke-3 dengan memanfaatkan sumber aliran air permukaan sinyur”, pungkas Nandang.
Comment