by

Kementan Konsisten Dukung Pengembangan Peternakan Di Wilayah Timur Indonesia

MARGOPOST.COM | CINAGARA – Pemerintah Indonesia saat ini tengah gencar menggenjot produksi pangan untuk dapat mencapai swasembada pangan Nasional.

Program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah indonesia tidak hanya padi dan jagung, akan tetapi asupan sumber proteinpun termasuk di dalamnya. Swasembada protein ini meliputi telur, ayam, dan daging sapi.

Untuk dapat mencapai swasembada pangan asal hewan ini, hal mendasar yang perlu di perhatikan adalah bagaimana manajemen budidaya ternak dan kesehatan hewan di lapangan.

Manajemen budidaya ternak dan kesehtan hewan ini sangat penting karena erat kaitannya dengan bagaiman meningkatkan produktifitas dan mutu genetik di peternakan dengan menggunakan teknologi yang modern, sehingga mampu meningkatkan populasi ternak dengan cepat dan menghasilkan daging yang bagus baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, manajemen pengelolaan hewan ternak harus dilihat secara kongkrit dan holistik. Dimana dalam praktek budidaya ternak dilapangan wajib memperhatikan ketersediaan pakan, asupan nutrisi, dan juga memperhatikan kesehatan hewan. Hal-hal tersebut hasrus dijalankan agar nantinya dapat memberikan hasil yang baik.

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menyebutkan bahwa dalam budidaya ternak yang baik ada beberapa faktor pengungkit yang harus diperhatikan untuk dapat meningkatkan produktivitas daging.

“Kita semua harus bekerja keras dan berupaya keras untuk meningkatkan produktivitas daging dengan memperhatikan faktor-faktor pengungkit produktivitas yang diantaranya sistem manajemen budidaya dan sistem kesehatan hewannya. Dimana penyiapan sarana prasarana, seperti kandang, lahan hijauan, konsentrat, pakan dan memanfaatkan inovasi teknologi, seperti inseminasi buatan dan transfer embrio harus terorganisir dengan baik serta penanggulangan kesehatannya juga menjadi point penting yang tidak boleh dilewatkan” jelas Dedi.

Terkait hal tersebut BBPKH Cinagara kembali menjalin kerja sama dengan dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat untuk menyelenggarakan pelatihan Manajemen Budidaya dan Kesehatan Ternak, Senin (22/07/2024).

Taufik Walhidayah, Katimker Penyelenggaraan Pelatihan Aparatur dan Non-Aparatur menuturkan kerja sama pelatihan ini diikuti oleh 20 orang petugas yang membidangi Teknis Peternakan dan Kesehatan Hewan serta pelaku utama (peternak).

Pelatihan yang akan dilaksanakan di BBPKH Cinagara ini secara resmi dibuka oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor I Gusti Made NGR. Kuswandana. Dalam sambutan dan pembukaannya Made mengungkapkan bahwa pelatihan manajemen budidaya dan kesehatan ternak ini sangat penting terlebih untuk nantinya dapat diterapkan dan dikembangkan di daerah timur Indonesia. Dimana wilayah-wilayah timur Indonesia ini sangat potensial untuk pengembangan peternakan yang nantinya dapat menopang program swasembada daging.

“Target untuk peternakan saat ini yang harus dipacu ke depan, yaitu kita harus swasembada pada semua komoditas pertanian, tidak hanya padi, kita juga kita harus masuk pada susembada daging pada 2026. Saat ini pergerakan untuk mewujudkan swasembada protein sudah suplus. Jadi tidak lagi impor untuk telur dan ayam tapi masalahnya daging sapi kita masih import” ujar Made.

“Walaupun daging kita masih impor, tapi Saya optimis bisa swasembada daging. Hamparan kita masih luas untuk peternakan terutama di daerah-daerah Indonesia Timur. Luasan hamparan pakan-pakan ternak sangat banyak dan potensial untuk pengembangan peternakan kita” tambah Made.

Made juga menekankan peternakan yang berhasil tidak boleh menagabaikan sistem manajemen dan kesehatan hewannya, peternakan dan kesehetan hewan tidak bisa dipisah yang mana keduanya saling berkesinambungan.

“Dengan pelatihan ini bapak ibu akan diajarkan dan dikenalkan dengan manajemen pengelolaan peternakan yang baik dan benar ,bagaimana menentukan pakannya, bagaimana manajemen pengadaan bibit unggulnya, dan bagaimana manajemen kesehatan hewannya sehingga kita bisa mencapai swasembada daging dengan menerapkan majemen budidaya ternak yang baik dan penanganan serta pengelolaan kesehatan hewan yang mumpuni” pungkas Made.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *