by

JULEHA, Langkah Nyata Kementan Dukung Pengembangan Industri Halal Indonesia

MARGOPOST.COM | BOGOR – Juru sembelih halal merupakan individu terlatih secara khusus, dalam proses penyembelihan hewan sesuai prinsip syariah, memastikan pemotongan hewan dengan pisau tajam tanpa rasa sakit berlebihan. Keahlian ini penting untuk memenuhi standar halal dalam produksi daging untuk mendukung pengembangan industri halal Indonesia,

Dalam upaya menjaga kualitas produk halal dan memenuhi kebutuhan konsumen muslim yang semakin meningkat, penting bagi para juru sembelih halal untuk mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan prosedur dan prinsip-prinsip sembelihan halal.

Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman juga senantiasa mendorong adanya pembentukan standar halal menjadi sebuah kebutuhan.

Disisi lain Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, juga menjelaskan bahwa tren masyarakat global yang semakin meningkat dalam mengkonsumsi produk halal, dengan demikian perlu disikapi pelaku usaha dengan melakukan sertifikasi halal terhadap hampir setiap produk yang diproduksi.

”Termasuk di Indonesia, jumlah produk bersertifikat halal makin meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi sejak diberlakukannya ketentuan kewajiban produk bersertifikat halal di Indonesia, dengan demikian peran juru sembelih halal saat ini sangat diperlukan dan dicari banyak perusahaan” jelas Dedi.

Terkait hal tersebut BBPKH Cinagara kembali menyelenggarakan pelatihan juru sembelih halal (JULEHA) yang dilaksanakan selama 4 hari dari (15-18/07/2024). Jumlah peserta pelatihan kali ini sebanyak 15 orang yang berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten Malinau Kalimantan Utara (1 orang), Dinas Pertanian Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan (4 orang), dan UPTD RPH Kabupaten Ciamis (10 orang) dibawah naungan Bank Indonesia.

Wilmy Rahmah Wirondas, Kapoksi Penyelenggaraan pelatihan mengungkapkan l petugas juleha sekarang ini dicari oleh semua orang/pelaku usaha, jadi para peserta dituntut untuk jadi juleha yang kompeten untuk dapat memenuhi permintaan juru sembelih halal dalam mendukung industry halal Indonesia.

“Para peserta akan berlatih selama kurang lebih satu minggu dengan dibekali keterampilan, dan pengetahuan, yang sesuia dengan SKKNI dengan 32 JP. Selain dari widyaiswara BBPKH, kami juga akan menghadirkan tenaga pengajar dan pelatih dari dirjen PKH dan MUI” ujar Wilmy.

“Mudah-mudahan para peserta terus semangat dalam pelatihan ini, dan semoga setelah selesai pelatihan ini para peserta benar-benar menjadi juru sembelih halal yang kompeten sesuai dengan syariat islam” pungkas Wilmy.

Muhammad Idham Kholid, yang mewakili Direktur Bank Indonesia Kabupaten Tasikmalaya menjelaskan pihaknya melakukan pendampingan pelatihan juru sembelih halal ini guna mendukung pengembangan ekonomi syariah.

“Ekonomi syariah itu ditunjang oleh berbagai pilar salah satunya adalah industry halal, BI mengembangakan adanya pengembangan halal value chain (rantai nilai halal), dari hulu smapai hilir, dari awalnya ketika industry bahan makanan yang berbahan dasar daging harus berasal dari RPH halal, RPH halal ini tentunya harus memiliki Juru sembelih halal” ujar Idham.

Idham juga mengungkapkan pihaknya bekerjasama dengan UPTD RPH Ciamis yang belum bersertifikat halal, dengan demikian Bank Indonesia Kabupaten Tasikmalaya mempasilitasi dengan penyelenggaraan juru sembelih halal ini, karena untuk dapat menjadi RPH bersertifikat halal harus memiliki minimal 2 juru sembelih halal.

“Saya berharap para peserta yang telah kami fasilitasi dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik dan kami juga berterima kasih kepada BBPKH Cinagara telah bersedia bekerjasama dengan kami untuk menfasilitasi pelatihan ini” pungkas Idham.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *