by

Hadapi Kemarau Panjang, Kementan Pastikan Program Pompanisasi di Kabupaten Sumedang Optimal

MARGOPOST.COM | SUMEDANG – Di tengah musim kemarau yang masih berkepanjangan di sebagian besar wilayah Indonesia Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) dan peningkatan IP Padi melalui berbagai kegiatan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya melakukan percepaan tanam di sejumlah wilayah melalu pompanisasi. Amran optimis program pompanisasi bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini agar berjalan lebih cepat dan maksimal.

“PAT ini terus dipacu sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman pangan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan petani khususnya pada daerah-daerah dengan lahan tadah hujan adalah dengan kegiatan pompanisasi,” imbuh Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti juga menekankan pentingnya memkasimalkan program perluasan areal tanam (PAT) seperti percepatan dan pengoptimalan bantuan pompanisasi kepada petani-petani dilapangan.

Terkait hal tersebut untuk memastikan program pompanisasi berjalan dengan baik dan lahan-lahan tadah hujan teraliri air dengan optimal,

Tim satgas darurat pangan BBPKH Cinagara bersama Tenaga Ahli Wakil Menteri Pertanian Nandang Sudrajat, Anggota DPRD dapil 3 Kabupaten Sumedang Ai Rosmawaty, PPL Kecamatan Ujungjaya dan Petani Poktan melakukan peninjauan langsung lokasi bendungan Cariang di Desa Ujungjaya Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang (Selasa, 20/08/2024) pasca jebolnya tanggul bendungan beberapa waktu lalu.

Jebolnya bendungan tersebut mengakibatkan lahan pertanian potensial kekurangan pasokan air dikarenakan turunnya debit air pada saluran-saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier.

“Dengan jebolnya bendungan Cariang ini seluas 1602 Ha lahan potensial terdampak kekeringan, dengan demikian setelah adanya perbaikan sementara, kami tinjau kembali untuk memantau pasokan air tetap dapat disalurkan ke lahan-lahan sawah dengan mengerahkan penggunaan pompanisasi dari baik pompa dari brigade dinas dan kodim maupun irigasi perpompaan” ujar Rian, Kepala UPTD Ujungjaya Kabupaten Sumedang.

“Sebanyak 12 pompa sudah kita gunakan dan operasikan untuk mengairi lahan-lahan terdampak jebolnya bendungan Cariang. 2 pompa dari brigade dinas, 4 pompa dari brigade kodim dan 6 pompa dari kelompok Irigasi perpompaan” jelas Rian.

Selain itu Tedy, Ketua PJ satgas darurat pangan Kabupaten Sumedang mengungkapkan penanganan permasalahan tersebut pihaknya telah mengajukan kembali bantuan pompa untuk mengairi 125 Ha lahan potensial dibeberapa lokasi seperti di Poktan Sawah Tengah, Desa Ujungjaya, dengan potensi 40 Ha, Poktan Ciroyom 2, Desa Palasari, dengan potensi mengairi 25 Ha, sumber pengairan dari sungai cipelang, Kelompok Adi Mekar, Desa Kudangwangi, potensi 30 Ha dan Kelompok Kendal, Desa Kudangwangi, potensi 30 Ha, sumber pengairan dari sungai Cimanuk.

Tedy berharap dengan dioptimalkannya pemanfaatan pompa yang sudah terpasang dan adanya tambahan pompa baru yang sudah diajukan dapat mengairi areal-areal lahan yang terkena dampak dari jebolnya bendungan, sehingga dapat dengan segera dikelola dan digarap kembali dan mampu meningkatkat IP dan PAT di Kabupaten Sumedang.

“Kita usahakan pompa-pompa yang sudah terpasang dimanfaatkan dengan optimal untuk mengalirkan air dari sumber pengairan ke lahan-lahan produktif agar dapat segera digarap dan ditanami padi, dan untuk pompa-pompa yang akan diajukan harapnnya dapat segera di setujui dan didistribusikan sehingga mampu ngatasi permaslahan kekeringan ini dengan cepat dan mampu menggenjot produksi serta peningkatan IP dan PAT nya.” tandas Tedy.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *