MARGOPOST.COM | Bogor – Dalam mendukung arahan Menteri Pertanian RI Bapak Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si., M.H. dalam meningkatkan kualitas petani dan penyuluh yang dituangkan melalui pelatihan satu juta petani dan penyuluh, yang diemban oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPDSMP) pada tanggal 23 s.d. 25 Februari 2022 dengan tema “Adaptasi dan mitigasi Pertanian terhadap Perubahan Iklim”, maka Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara melakukan beberapa strategi dalam akselerasi penderasan pencapaian target peserta Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh.
“Terkait dengan tujuan, terkait dengan substansi dari pelatihan satu juta petani dan penyuluh ini sebetulnya luar biasa, ini adalah substansi yang betul-betul substansi, dari tugas Bapak Presiden RI, dari tugas Bapak Menteri Pertanian RI sebagai pimpinan G 20. Beliau menyampaikan pula bahwa kewajiban kita semua lah untuk memelihara, menjaga dan melestarikan dari kerusakan bumi yang terganggu disebabkan oleh Climate Change ini”.
“Selanjutnya melalui Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh, setelah kita paham siapa subyek, siapa obyek nya, siapa sasarannya dan tujuan dalam pelatihan ini, maka secara bersama-sama kita mengerti memahami dan mampu mengimplementasikan inovasi teknologi untuk mengantisipasi terhadap perubahan iklim. Terpenting bagaimana metodologinya, setelah pahami registrasinya maka tentu kita lakukan eksekusinya dengan pembagian tugas yang jelas, seluruh UPT lingkup pertanian wajib hukumnya terlibat, yang tidak kalah penting adalah Dirigen nya, komandannya. Saya yakin se yakin-yakinnya kalau semua hal ini kita paham, mulai dari substansi, mulai dari tujuan, subyek, obyek, sasaran kemudian metodologinya serta sinkronisasinya bahwa Pelatihan Sejuta Penyuluh dan Petani akan berjalan dengan lancar bahkan insha allah tujuan pelatihan ini tercapai”, tutur Prof. Dr. Ir. Dedy Nursyamsi, M.Agr. selaku Kepala BPPSDMP dalam arahannya.
Menindaklanjuti arahan Kepala BPPSDMP tersebut, Kepala BBPKH Cinagara menjalankan beberapa strategi dalam akselerasi Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh diantaranya dengan melakukan koordinasi melalui surat dan turun ke lapangan serta sosialisasi zoom atas komitmen dan kesepakatan dengan wilayah yang menjadi tanggung jawab BBPKH Cinagara yaitu Provinsi Banten dan Yogyakarta.
Terdapat kesepakatan tiitik kumpul di dua provinsi tersebut sehingga maksimal pada saat nanti pelaksanaan, yang menarik tentunya di Kabupaten Banten ketika koordinasi dilakukan, sambutan dari Ka Dinas begitu luar biasa, sehingga Provinsi Banten sampai hari ini sudah mencapai lebih dari 100 persen, sementara kami terus lanjutkan konsentrasi pencapaian targetnya untuk bergeser ke Provinsi Yogyakarta yang memang sampai hari ini baru mencapai 50 persen.
Kemudian strategi berikutnya, BBPKH Cinagara menurunkan PIC di masing-masing kabupaten/kota untuk mengawal kegiatan penderasan registrasi tersebut menurut dr. Wasis Sarjono, S.Pt., M.Si. selaku komandan/dririgen dari UPT BBPKH Cinagara mengutip istilah Ka BPPSDMP pada arahan sebelumnya.
Arahan kapuslatan, ada beberapa strategi dari salah satu Kepala UPT yang bisa dijadikan Lesson Learn bagi UPT lainnya yang belum siginifikan kenaikan (registrasi) nya. Oleh karena itu hal ini saling melengkapi apa yang disampaikan oleh para Kepala UPT ini. Untuk hal-hal yang sifatnya teknis maka dukungan dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) juga diharapkan untuk memberikan informasi penting semisal untuk para petani dan penyuluh agar bisa mengikuti pelatihan ini secara virtual dengan baik dan benar. Begitu pula untuk pelaksanaan pelatihan yang bertahap, bagi UPT yang menyelenggarakan agar dibuat ”seragam” dengan lainnya.
Ucapan terima kasih dari Ibu Dr. Ir. Lely Nuryati, M.Sc. selaku Kapuslatan haturkan kepada Ketua KTNA, PERHIPTANI, P4S, DPM/DPA serta IKAMAJA yang telah juga mempersiapkan mulai dari koordinasi kemudian juga kolaborasi dan sinergi dengan seluruh insan pertanian baik yang ada di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota sampai ke tingkat kecamatan yang membantu mempersiapkan materi-materi pelatihan.
Beliau juga mengapresiasi kepada wilayah-wilayah yang sampai hari ini sudah signifikan targetnya sesuai dengan harapan dalam mengikuti pelatihan ini seperti wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.
Semoga strategi-strategi yang telah diterapkan kepala-kepala UPT dapat ”mendongkrak” pendaftaran pelatihan sejuta petani dan penyuluh ini, dan dorongan dari para Widyaiswara, Dosen ataupun guru bisa mengajak seluruh insan pertanian baik penyuluh dan petani, petani milenial, mahasiswa dan anak sekolah mengikuti pelatihan ini, begitu tutup ibu Kapuslatan.
Comment