by

PETANI MILENIAL PANDEGLANG SIAP JAGA PANGAN

MARGOPOST.COM | Bogor – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, jika sektor pertanian digerakkan dan didukung oleh para pemuda milenial yang mampu menguasai teknologi modern, dunia dalam genggaman. Saat ini, lanjutnya, telah banyak generasi milenial yang sukses menjadi petani dan pengusaha di berbagai sektor pertanian.

Selanjutnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), petani di Indonesia 65 persennya berusia di atas 45 tahun. Baru sekira 15,2 persen petani yang memanfaatkan kemajuan teknologi dan menggunakan internet. Oleh sebab itu, penumbuhan petani milenial menjadi prioritas. Kementan melalui BPPSDMP terus mendorong upaya tersebut melalui pendidikan maupun pelatihan. Salah satunya adalah penumbuhan 500.000 petani milenial yang berjiwa entrepreneur. Tak hanya itu, Kementan pun menargetkan penyerapan 50 juta tenaga kerja pertanian serta penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial.

P4S Tunas Baru Pandeglang Banten di bawah pimpinan Sdr. Yatat, setiap tahunnya selalu menerima Siswa magang atau PKL selama 2 sd 3 bulan. Di P4S ini para siswa belajar tata cara bertani yang baik dari mulai pengolahan tanah hingga panen. Sebanyak 68 orang siswa selama 3 bulan pada setiap hari di bimbing oleh petugas bahkan oleh penyuluh sebagai nara sumber, mengajari dengan telaten dan penuh semangat mengajarkan bagai mana bertani yang baik agar tanaman tumbuh subur. Siswa yang melaksanakan PKL sebagian besar dari SMKN diantaranya SMK 2 Pandeglang Rangkas, SMKN 6, SMKN 7, SMK Rohidatul Ajkia, SMK Mambael Huda, SMK Miftahul Anwar dan SMKN 13 Pandeglang.

Di P4S Tunas Baru Pandeglang Banten siswa di didik dan dilatih setiap hari sehingga tumbuh kecintaan terhadap dunia pertanian, yang akan menjadi cikal bakal generasi muda milenial yang berjiwa Wirausahawan muda. Hal inilah yang menjadi harapan besar Kementerian Pertanian terhadap lembaga-lembaga atau organisasi organisasi untuk bisa menciptakan generasi muda petani sebagai generasi penerus yang menguasai bidang pertanian. Penumbuhan petani milenial nantinya diharapkan dapat membangun perekonomian di daerah dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Berdasarkan penuturan Sdr Yayat, Propinsi Banten memiliki potensi untuk mengembangkan pertanian. Adanya pandemi Covid-19 mampu memaksa dan mengubah mindset generasi milenial terhadap pertanian. Saat ini, banyak generasi milenial di Pandeglang yang mulai melirik dan tertarik pertanian. Apalagi, Banten memliki potensi tanaman cukup beragam diantaranya Labu Madu yang pemasarannya sudah meluas keseluruh Indonesia.

Rahmat Yogi, salah satu Duta Petani Milenial yang telah sukses menjadi wirausahawa milenial pertanian melalui Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) “Yoganik” mengungkapkan, sudah ada pemuda yang terjun ke sektor pertanian di antaranya sudah ada yang mengembangkan tanaman porang. Ia pun mengungkapkan kegiatan penumbuhan milenial melalui program YESS akan sepenuhnya didukung oleh pemda dan semua unit pelaksana yang ada di Pacitan sehingga program ini bisa berhasil dan akan banyak dirasakan oleh pemuda di Pacitan.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *