by

PENERAPAN TRACEBILITY SYSTEM DI BBPKH CINAGARA MELALUI RECORDING PADA TERNAK

MARGOPOST.COM | Bogor – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian saat ini harus memenuhi tantangan. “Tantangan utama pertanian adalah memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat. Untuk mendukung hal itu, semua potensi harus dimaksimalkan, termasuk penggunakan teknologi serta memaksimalkan program-program Kementan,” katanya.

Terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan jika hal terpenting yang harus dilakukan saat ini adalah meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM pertanian. “Mengapa penting? Karena SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas. Jika ingin produktivitas meningkat, berarti tingkatkan dahulu kualitas SDM-nya,” tutur Dedi.  

BBPKH Cinagara kedatangan tamu istimewa yaitu Tim dari Korea Institute for Animal Product Quality Evaluation (KAPE). Tim tersebut datang ke Indonesia dalam rangka tindak lanjut para alumni yang telah Pelatihan Tracebility System oleh Korea.Tim KAPE didampingi oleh KAPUSLATAN dan perwakilan BPPSDMP Kementerian Pertanian. Tim KAPE berjumlah 5 orang yaitu Mr. Gwang Yeon Won sebagai Director, Youngin Kim/Team Leader, Sang beom Jo/General Manajer, Jinkyu Lee/Manager, Hyerim Choi/Manager.

Dalam kegiatan ini para alumni dari tahun 2019, 2020, 2021, masing-masing menyajikan hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan, artinya Sistem Tracebility diterapkan di Indonesia, sistem ini adalah sistem yang sangat sederhana dalam proses ketelusuran ternak, dimana ternak-ternak yang ada, sudah terdata dapat tertelusuri secara efisien. Recording adalah hal utama dalam pemeliharaan ternak, BBPKH sebagai Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan juga mengaplikasikan System Recording  dengan menggunakan Google Form sehingga ternak yang ada dapat terdeteksi dan terpantau dari segi populasi, produksi dan kesehatan ternaknya.  

Dalam hal pelatihan BBPKH telah memasukkan kurikulum recording pada pelatihan teknis yang dilaksanakan, sehingga Indonesia khususnya BBPKH Cinagara sudah menerapkan Tracebility System walaupun masih sangat sederhana.  Kepala Balai Besar Pelatihan Cinagara Bogor berharap dengan adanya Tracebility System ini  diharapkan dapat meningkatkan kualitas ternak yang ada di Indonesia sehingga para peternak melalui para penyuluh bias menerapkan Tracebility system ini dengan menerapkan recording pada kelompok ternak ataupun usaha ternak lainnya sehingga dengan adanya recording yag baik akan memudahkan dalam penanganan ternak dan tentunya meningkatkan produksi ternak yang akan meningkatkan pendapatan usaha taninya dengan tidak terjadinya inbreeding atau kawin sedarah diantara ternak./WRW

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *