by

Kementan Melalui BBPKH Cinagara, Direktorat Keswan dan FAO Perkuat Kapasitas Epidemiologi Bagi Dokter Hewan Kabupaten/Kota

MARGOPOST.COM | Bogor – Bapak Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MH (SYL), menteri pertanian menyampaikan pentingnya melakukan penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Selanjutnya Mentan SYL menegaskan bahwa saat ini pihaknya terus mendorong pertanian yang maju, mandiri dan modern. Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan pertanian tak lepas dari peran semua pihak. Sumber Daya Manusia Pertanian memberikan kontribusi yang cukup baik dalam mendukung program pembangunan pertanian. Lebih lanjut Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa BPPSDMP berada di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia merupakan kunci penting kemajuan pertanian Indonesia.

“Segala sesuatu yang terkait peningkatan kapasitas SDM pertanian merupakan tugas BPPSDMP Kementerian Pertanian”.

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan(BBPKH) Cinagara Bogor sebagai balai pelatihan dalam upaya peningkatan kapasitas epidemiologi dokter hewan kabupaten/ kota bekerjasama dengan Direktorak Kesehatan Hewan dan FAO ECTAD melaksanakan Pelatihan Program Epidemiologi Lapangan Veteriner Indonesia (PELVI) bagi Dokter Hewan. Pelatihan dilakukan secara Blended Learning yaitu kombinasi pelatihan secara online via zoom dan LMS BBPKH Cinagara, Offline melalui tatap muka serta penugasan praktik investigasi penyakit hewan di kabupaten/kota peserta. Pelatihan secara rinci dilaksanakan secara online dari tanggal 12 s.d 30 September 2022, secara offline tanggal 03 s. d 06 Oktober serta penugasan di lapangan mulai tanggal 07 Oktober s.d tanggal 6 November 2022. Pelatihan diakhiri dengan pengumpulan tugas hasil laporan investigasi penyakit hewan dan presentasi melalui zoom tanggal 7 November 2022.

Tujuan dilaksanakan Pelatihan PELVI Frontline adalah pertama meningkatkan kemampuan peserta dalam melakukan investigasi penyakit, penyelidikan, penganalisaan dan pelaporan wabah penyakit hewan di lapangan. Kedua meningkatkan kemampuan peserta dalam melakukan pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan dengan cepat dan tepat. Ketiga meningkatkan kemampuan peserta dalam menyampaikan informasi dan laporan hasil investigasi penyakit kepada pemerintah dalam rekomendasi kebijakan pengendaian dan penaggulangan penyakit hewan. Peserta berjumlah 30 orang dokter hewan berasal dari Kab/Kota Propinsi Jawa Barat, ditambah peserta dari Kabupaten Lebak dan Kabupaten Cilegon Propinsi Banten.

Pembukaan Pelatihan dilaksanakan pada Hari Senin, tanggal 12 September 2022 melalui link zoom. Pembukaan di hadiri oleh Leader FAO ECTAD (Mr. Luuk Schoonman), Direktur Kesehatan Hewan (yang di wakili oleh Drh. Syafrison Idris, M.Si selaku Koord. Substansi Pengamatan Penyakit Hewan), Kepala BBPKH Cinagara (Dr. Wasis Sarjono, S,Pt., M.Si).

“Kami FAO ECTAD mengucapkan terimakasih kepada Dit. Keswan dan BBPKH Cinagara atas kerjasamanya Pelatihan PELVI Frontline ini, semoga pelatihan ini dapat memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan kapasitas dokter hewan di lapangan dalam pengendalian dan pemberantasan penyakit” papar Mr. Luuk.

Dalam kesempatan membuka pelatihan secara resmi Dr. Wasis Sarjono, S.Pt. M.Si, menyampaikan harapan ketercapaian outcame dalam Pelatihan PELVI Frontline Bagi Dokter Hewan ini.

“Kami berharap seluruh peserta bersungguh sungguh mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan ini, sehingga outcame pelatihan ini benar-benar tercapai dan terukur” ungkap Dr. Wasis.

“Seluruh peserta diakhir pelatihan harapan kami meningkat kompetensinya dalam hal: 1) menyusun rekomendasi pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan di lapangan, 2) merencanakan dan mengevaluasi pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan yang telah dan akan dilakukan di Kabupaten/Kota tempat peserta bekerja” lanjut Dr. Wasis.

“Terus semangat dan jaga kesehatan, semoga Allah selalu memberkahi dan memberi kebajikan kepada kita semua”, tutup Dr. Wasis.
BBPKHCINAGARA

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *