by

BERTANI ON CLOUD JADI WAHANA MENCARI PELUANG YANG MENGHASILKAN CUAN

MARGOPOST.COM | Kulon Progo – Kementerian Pertanian terus berupaya untuk mencetak petani milenial unggulan. Mengingat peran petani-petani milenial yang sangat penting dalam pengembangan dan penguatan sektor pertanian di Indonesia. Namun dalam prosesnya perlu ada terobosan-terobosan agar dapat mencetak petani milenial menjadi sumberdaya manusia pertanian yang kompeten dan memiliki kapasitas yang lebih serta berjiwa entrepreneurship. Untuk dapat mendorong penguatan peran petani milenial tersebut dapat dicapai dengan memberikan program-program edukasi maupun pelatihan pertanian yang dikombinasikan dengan perkembangan digitalisasi yang sangat penting dalam era digital saat ini untuk memudahkan akses informasi bagi masyarakat.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) senantiasa mendorong pelatihan dan transformasi ilmu sangat penting untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian baik itu tenaga penyuluh dan juga para petani, pihaknya telah melakukan pelatihan secara virtual dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan akses informasi yang lebih mudah melalui BoC (Bertani on Cloud).
Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr, selaku Kepala BPPSDMP mengatakan “Bertani on Cloud sebetulnya salah satu cara utama kita saat ini dalam rangka meningkatkan kapasitas dan keterampilan para petani di dalam berusaha taninya, yang memerlukan sarana dan prasarana IT,” kata Dedi.
Mengingat pentingnya hal tersebut di atas, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, menyelenggarakan kegiatan Bertani on Cloud (BOC) volume 237 yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 12 Oktober 2023 yang bertemakan “Gulamut (Gula Semut) Jogja Semakin Mendunia”. BOC ini dilaksanakan di P4S Sumber Rejeki yang berlokasi di Penggung RT 70, RW 21, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY. Acara dibuka secara daring oleh Kepala BPPSDMP. Hadir secara luring yaitu Kepala BBPKH Cinagara yang diwakili oleh Koordinator Penyelenggaraan Pelatihan Wilmy Rahmah Windoras, S.Pt, MP. Sedangkan undangan lain yang hadir yaitu Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BBPSIP) Provinsi DIY Dr. Soeharsono, S.Pt., M.Si serta Penyuluh Pertanian dari BPP Kecamatan Kokap, Kepala Bidang Penyuluhan dan Prasarana Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, serta Ketua P4S wilayah Kabupaten Kulon Progo.
Bertani On Cloud volume 237 diikuti oleh 741 partisipan secara daring. Dalam arahannya Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyampaikan “Potensi gula di Indonesia sangat luar biasa, sayang kalo tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Olahan gula memberikan potensi yang luar biasa terhadap produk pangan olahan pertanian kita. Olahan gula cair, padat, serbuk seperti gula semut, memilki kualitas gizi yang keren dengan kadar glikemik yang rendah sehingga lebih sehat dari gula pasir. Apalagi dikombinasikan dengan berbagai macam empon-empon sehingga menjadi lebih sehat lagi. Selain itu olahan gula semut ini juga telah mampu melanglang buana ke mancanegara,” ungkap Dedi.

“Kalau kita sudah mampu mengekspor gula ke luar, itu pengahsilannya dolar coy. Dengan penghasilan dolar kita dapat meningkatkan pendapatan petani, meningkatkan kesejahteraan petani dengan signifikan” tambah Dedi.
Program BOC kali ini merupakan wahana virtual mengulas aneka peluang bisnis dari diversifikasi dan inovasi olahan gula jawa menjadi gula semut berbagai varian rasa. Sehingga untuk saat ini pertanian tidak lagi berfokus untuk menjadi produsen pangan namun juga dapat menjadi sumber mata pencaharian dan bisnis yang sustainable dan menarik sehingga mampu mendatangkan keuntungan bagi tenaga kerja sektor pertanian. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Ibu Dinar selaku Ketua P4S Sumber Rejeki binaan BBPKH Cinagara, sekaligus sebagai owner produk ADANA Gula Semut yang terus melakukan inovasi dan terobosan-terobosan dari gula semut yang dipadukan dengan kearifan lokal sehingga menjadi suatu model bisnis yang menjanjikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanian yang baik jika dikelola dengan baik dan didukung teknologi dan inovasi akan menghasilkan keuntungan. Inovasi dan teknologi menjadi kunci pembangunan pertanian dan start up pertanian di Indonesia yang berkelanjutan.
Dengan berlangsungnya BOC vol. 237 ini diharapkan dapat meningkatkan kapsitas SDM pertanian dan mampu mencetak wirausahawan muda sehingga dapat memanfaatkan peluang-peluang bisnis dari sektor pertanian yang yang berinilai ekonomis tinggi. [HUMAS BBPKH, 12/10/2023].

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *